Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengidentifikasi bangunan liar semi permanen di jalur sabuk hijau dari Pantai Glagah-Congot atau di selatan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) supaya tidak menimbulkan konflik sosial di kemudian hari.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulon Progo Triyono di Kulon Progo, Kamis, mengatakan dirinya sudah meminta Dinas Pariwisata setempat melakukan identifikasi pemilik bangunan.

"Kami sudah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membangun bangunan baru, begitu juga pemerintah kalurahan sudah mengingatkan warganya, tapi ada yang tetap membangun," kata Triyono.

Ia mengatakan Pemkab Kulon Progo telah menyediakan Kawasan Plaza Kuliner Glagah dan suvenir. Lokasi tersebut diperuntukkan bagi pedagang yang ada di kawasan pemecah ombak dan laguna di Glagah.

Selain itu, Pemkab Kulon Progo melalui Dinas Pariwisata sudah mengidentifikasi pedagang yang ada di kawasan pemecah ombak dan laguna di Glagah.

Ketika mereka akan dipindah, justru pindah di jalan baru Pantai Glagah-Congot.

Baca juga: GIPI DIY dukung realisasi penambahan penerbangan internasional di YIA

Baca juga: AP I proyeksikan jumlah penumpang YIA libur Waisak capai 64.297 orang


"Kemungkinan besar mereka yang membangun bangunan liar adalah mereka yang berjualan di kawasan pemecah ombak dan laguna," kata Triyono.

Ia mengatakan Plaza Kuliner Glagah dan suvenir belum bisa menampung semua pedagang di kawasan pemecah ombak dan laguna yang mencapai lebih dari 300 pedagang.

"Kalau pemilik bangunan liar sama dengan pemilik kios di kawasan pemecah ombak dan laguna tetap dipindah, tapi tidak bisa memiliki dua lokasi," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori meminta Dinas Pariwisata setempat menyulap Pantai Congot dan Glagah menjadi wisata yang mercusuar, sejalan dengan adanya rencana wisata kuliner malam di Plasa Kuliner Glagah.

Muhtarom mengatakan keberadaan YIA di Temon dan telah berdirinya banyaknya hotel, tidak hanya Dinas Pariwisata untuk menyulap Glagah dan Congot .

Untuk menyulap agar kelihatan mencolok maka bisa meniru Kota Madiun yang menyulap Kota Madiun menjadi wisata malam dengan lampu warna warni yang terang benderang.

"Ini juga bisa ditiru di area Plasa Kuliner Glagah sampai Congot, sepanjang tidak mengganggu penerbangan," kata Muhtarom.

Baca juga: Sultan HB X minta Kulon Progo cermat pilih investor di Aeropolis YIA

Baca juga: Pemkab Kulon Progo diminta respons cepat tangkap peluang status YIA

Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024