Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan para korban banjir di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) mendapatkan pelayanan medis selama terdampak bencana.

"Pelayanan itu masih berlangsung untuk mengatasi gangguan atau keluhan kesehatan korban terdampak banjir yang terjadi sejak Minggu (12/5) itu," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kebutuhan pelayanan tersebut dijamin oleh dinas kesehatan kabupaten dan provinsi setempat. Mereka mengerahkan sejumlah tim medis ke beberapa wilayah yang dilanda banjir.

Selain kesehatan, BNPB juga memastikan menyiagakan petugas catatan sipil untuk melayani cepat proses pengurusan dokumen seperti kartu keluarga, kartu tanda penduduk dan sebagainya milik korban yang rusak atau hilang karena banjir.

Berdasarkan data tim Pusdalops BNPB, total ada sebanyak 1.399 kepala keluarga yang menjadi korban banjir di Kubu Raya setelah diguyur hujan intensitas deras saat itu.

Para korban tersebut merupakan warga dari enam desa di Kecamatan Sungai Ambawang, Rasau Jaya dan Kuala Mandor B, yang sebagian besar dari mereka terpaksa mengungsi.

Hasil pendataan terakhir yang diterima Pusdalops BNPB melaporkan dari jumlah total itu tersisa 1.367 kepala keluarga atau sebanyak 5.015 jiwa yang mengungsi baik secara mandiri/tenda pengungsian. Hal demikian dikarenakan rumah atau kawasan tempat tinggal mereka masih terendam banjir dengan ketinggian 170-180 centimeter pada Rabu (5/6).

Tim BNPB mengkonfirmasi bencana banjir adalah bencana langganan di Kabupaten Kubu Raya yang secara topografi merupakan dataran rendah dan bagian hilir dari sejumlah aliran sungai di Kalimantan Barat. Kondisi demikian yang mengakibatkan bila hujan deras maka banjir akan cepat terjadi dan lamban surut.

Terlepas dari situ, kata Abdul, pemerintah memastikan kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, kesehatan para korban banjir tercukupi selama masa tanggap darurat bencana ini. BNPB juga akan terus berkoordinasi dengan lembaga terkait lain dan khususnya pemerintah daerah setempat untuk merancang langkah jangka panjang mengatasi bencana hidrometeorologi ini di Kalimantan Barat.

Baca juga: BPBD Kubu Raya perpanjang status darurat bencana 

Baca juga: BPBD: 17.216 rumah di Kalbar terendam banjir selama Maret 2024

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024