Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) harus memenuhi sejumlah kaidah, di antaranya memperhatikan pemanfaatan sumber daya manusia Indonesia, penggunaan teknologi, dan geopolitik.

"Apakah dengan memindahkan ibu kota, kita menjadi hebat? Kita menjadi hebat, kata Bung Karno, kalau kita menguasai dengan kesadaran geopolitik tadi, kita menguasai ilmu pengetahuan," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis.

Ia menegaskan perlunya perumusan kepentingan nasional dalam membangun IKN, yakni pertama, masuk lewat teknologi.

Hasto mencontohkan Bung Karno dalam memajukan negara banyak melahirkan insinyur.

"Bung Karno mengirim begitu banyak orang untuk bisa mengolah kekayaan alam kita, oleh insinyur-insinyur kita, anak-anak sekolah kita yang dikirimkan ke luar (negeri) bukan mengemis investor pada modal. Mereka ini sama dengan cara Belanda dulu, tidak berubah," jelasnya.

Kemudian, tambah Hasto, politik luar negeri diperbarukan. Lalu, memperbaiki pengelolaan sumber daya alam.

"Jadi, sumber daya alam bukan di depan, bukan di depan dalam memperjuangkan kepentingan nasional kita. Ini teruji secara teoritis, secara empiris," ujar Hasto.

"Jadi, maka mari kita sebagai anak-anak muda, sebagai kader-kader bangsa Indonesia. Indonesia bukan bangsa sembarangan. Indonesia itu lahir melebihi revolusi Perancis," tambahnya.

Baca juga: Hasto: IKN Nusantara harus kedepankan konsep Indonesia sentris
Baca juga: Presiden tekankan pentingnya pembangunan fasilitas pendukung di IKN 
Baca juga: Menko Marves tegaskan pembangunan dan investasi di IKN tetap berjalan

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024