Pasangan yang akrab dijuluki The Daddies itu harus menelan kekalahan dari unggulan kedua asal China Liang Wei Keng/Wang Chang dengan skor 21-17, 20-22, 18-21 pada pertandingan yang digelar di Istora Senayan Jakarta tersebut.
“Sayang sekali padahal (di gim ketiga) sudah leading, tapi kalah. Waktu mereka tertinggal, mereka mengubah tempo permainan, sementara kami banyak mati sendiri di bola-bola yang gampang. Itu sayang, sih,” kata Hendra saat ditemui usai pertandingan.
Saat ditanya apakah kondisi fisik Ahsan turut memengaruhi performa mereka di lapangan, Hendra mengatakan hal itu mungkin menjadi salah satu faktor ketertinggalan.
“Mungkin kurang lebih mempengaruhi pergerakan juga. Jadi harusnya bisa mendatangi bola, mungkin karena kakinya sudah tidak enak (untuk bergerak), ya, agak ketinggalan jadinya,” kata Hendra.
Baca juga: Bagas/Fikri melesat ke perempat final Indonesia Open 2024
Ketika disinggung mengenai target yang ingin dicapai setelah turnamen BWF Super 1000 ini, peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 tersebut mengatakan ia dan Ahsan bakal mengikuti turnamen Australian Open pekan depan, serta membidik untuk masuk ke jajaran pemain di daftar 10 besar dunia.
“Kemarin, kan, targetnya lolos Olympic tapi ini sudah lewat. Mungkin kita habisin sampai akhir tahun dulu,” kata Hendra.
“Saya sih inginnya sampai akhir tahun nanti, semoga bisa masuk ke Top 10 lagi,” ujarnya menambahkan.
Di sisi lain, Hendra/Ahsan menaruh keyakinan bahwa ganda putra Indonesia satu-satunya di perempat final Indonesia Open 2024, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, bisa memberikan penampilan terbaik di hadapan publik sendiri.
“Saya harap Bagas/Fikri bisa masuk final, ya. Sudah saatnya mereka juga (masuk final lagi),” ujar Hendra.
Sementara itu, selain Bagas/Fikri, tunggal putri Gregoria dan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja telah mengamankan tempat mereka di babak perempat final Indonesia Open 2024.
Baca juga: Gregoria melangkah mulus ke perempat final Indonesia Open 2024
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Hernawan Wahyudono
COPYRIGHT © ANTARA 2024
