Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan perempuan harus mampu membuka ruang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dirinya dalam upaya memperkuat eksistensinya.
 
Menurut dia, perempuan adalah kaum yang menjadi tiang bagi sebuah negara atau bisa disebut sebagai ibu bangsa. Namun, saat ini kaum perempuan tengah menghadapi berbagai permasalahan.
 
"Sesungguhnya perempuan sudah diberkahi sebuah kekuatan yang luar biasa yang menempatkan dirinya pada sebuah posisi publik maupun di dalam lingkup keluarga," kata Lestari dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis.
 
Lestari mengatakan bahwa perempuan membutuhkan upaya pemberdayaan agar mampu berbicara sesuai dengan kenyataan yang mereka hadapi. Apalagi, saat ini fenomena glass ceiling atau pembatas demografi bagi perempuan yang ada sejak beberapa dekade lalu masih ada hingga saat ini.
 
Berdasarkan berbagai penelitian dan diskusi, dia mengatakan bahwa perempuan masih berhadapan dengan hambatan yang luar biasa untuk menemukan eksistensi dirinya, apalagi untuk bisa menempati posisi yang strategis.
 
Ia menilai fenomena glass ceiling ini tidak hanya bicara pada perempuan yang bekerja saja, tetapi juga bagi perempuan pada umumnya, termasuk perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga mengurus anak dan keluarga.
 
Untuk itu, Lestari mengajak seluruh pihak untuk bisa mengatasi batasan-batasan tersebut karena hal itu merupakan tugas bagi semuanya.
 
Menurut dia, perempuan perlu memiliki kemampuan mengenal diri (self-knowledge), menyadari diri (self-awareness), dan menerima diri (self-acceptance) agar mampu merealisasikan ragam pengetahuan dan keterampilan untuk mendorong eksistensi dirinya.
 
"ini tugas kita semua. Ini adanya di kepala. Adanya di stigma," kata dia.

Baca juga: Wakil Ketua MPR minta Kementerian PPPA fokus atasi pornografi anak
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Sistem deteksi dini tuberkulosis perlu diperbaiki

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024