Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) idealnya aktif berpromosi di lebih dari satu media sosial (medsos) agar produknya lebih dikenal dan laku di pasaran.

"Kalau cuma aktif di satu medsos, itu sangat sedikit. Seharusnya punya akun di medsos lain seperti Facebook, Instagram, YouTube, TikTok," ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumut Naslindo Sirait, di Medan, Kamis.

Menurut Naslindo, keberadaan media sosial yang beragam harus dimanfaatkan maksimal oleh UMKM lantaran hampir 80 persen penduduk Indonesia menggunakannya.

Jika terus konsisten memperkenalkan dan mempublikasikan produknya melalui media sosial, Naslindo yakin UMKM tersebut akan memiliki pelanggan setia yang jumlahnya terus bertambah.

Bukan tidak mungkin, dia menambahkan, pelanggan UMKM tersebut datang dari luar negeri.

"Jangkauannya, kan luas. Jadi semua terhubung," ujar Naslindo.

Namun, dalam usaha promosi dan menggaet pembeli, dia mengingatkan UMKM agar tidak lupa menjaga dan terus meningkatkan kualitas produknya.

Sebab, Naslindo menilai promosi yang gencar tidak akan maksimal dampaknya kalau kualitas produk ternyata tidak bagus.

"Menjaga kualitas itu sangat penting. Jangan sampai membuat orang kecewa," kata Naslindo.

Di Sumut, pemprov setempat mencatat terdapat 1.166.918 pelaku usaha di wilayahnya, dengan sebanyak 98,87 persen atau 1.153.758 di antaranya bergerak di bidang usaha mikro dan kecil. Adapun 1,12 persen atau 13.610 pelaku yang berada di tataran usaha menengah dan besar.

Pada tahun 2024, Pemprov Sumut menargetkan 20 persen UMKM wilayahnya bisa "go digital", karena sebelumnya jumlahnya baru 15 persen.

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyatakan, media sosial merupakan salah satu kriteria UMKM masuk ke dalam ekosistem digital.

Secara nasional, sepanjang tahun 2023, Kemenkop UKM mencatat ada 25,4 juta UMKM yang sudah terlibat dalam dunia digital, naik dari tahun sebelumnya yakni 20,76 juta UMKM.

Lembaga riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyatakan, pada tahun 2023, sebanyak 66,28 persen UMKM di Indonesia merasakan kenaikan omzet 50 persen setelah terjun ke ekosistem digital.
Baca juga: Pemprov Sumut tekankan pentingnya ekosistem ekonomi kreatif
Baca juga: Pemprov Sumut dorong UMKM bermitra dengan usaha besar


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024