Tokyo, Jepang (ANTARA) - Terdapat gap penghasilan yang dibelanjakan seumur hidup sebanyak 167 juta yen (Rp17 miliar) lebih tinggi pada istri yang berkarier setelah melahirkan, daripada yang berhenti kerja dan menganggur, menurut estimasi pemerintah Jepang.

Estimasi tersebut menegaskan kembali signifikansi ekonomi dari keterlibatan aktif perempuan dalam kehidupan profesional, kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada pertemuan pemerintah, Rabu (5/6).

Pemerintah Jepang akan mendorong reformasi di lingkungan kerja untuk mencapai peningkatan upah struktural dan peran lebih aktif bagi perempuan, katanya.

Pada pertemuan tersebut, sebuah laporan sementara diungkapkan mengenai penyebab kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan, dan langkah-langkah untuk mengatasinya.

Laporan tersebut mengatakan di balik kesenjangan tersebut terdapat bias yang tidak disadari tidak hanya di kalangan laki-laki tetapi juga di kalangan perempuan itu sendiri.

Contoh dari implementasi bias itu seperti perempuan harus menduduki posisi non-karier atau tidak dapat memenuhi tugas tertentu.

Sumber: Jiji-OANA

Baca juga: Perempuan harus tetapkan sasaran dari awal
Baca juga: Jumlah pemimpin perempuan masih jauh lebih kecil dari laki-laki
Baca juga: Menteri PPPA: Jangan biarkan perempuan terjebak pilihan menikah-karier

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2024