Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur (Pj) DKI Jakarta Heru Budi Hartono optimistis HUT ke-497 Jakarta yang diisi dengan  serangkaian kegiatan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Akan ada banyak kegiatan atau event pada HUT Jakarta dan ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi," kata Heru saat menghadiri pembukaan acara Jakarta Kreatif Festival (JaKreatiFest) dan Festival Jakarta Great Sale 2024 di Jakarta, Kamis.

Heru mengatakan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta, memang di bawah nasional, untuk itu pada beberapa bulan ini dengan banyaknya event diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan.

Ia menjelaskan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Jakarta rendah, namun inflasi  termasuk terkendali bahkan pada Mei terjadi deflasi.

"Nanti menjelang liburan sekolah pasti kan ada peningkatan untuk ekonomi Jakarta," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Heru mengatakan sinergi Pemprov DKI bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia akan terus dieratkan untuk terus mengembangkan ekonomi, sejalan dengan perubahan status Jakarta dari Ibu Kota Negara menjadi pusat ekonomi dan bisnis berskala global.

Heru juga memberikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta atas kontribusi nyata yang dilakukan selama ini. Kontribusi tersebut, seperti pengendalian inflasi, mendorong pertumbuhan investasi dan ekonomi.

"Pengembangan UMKM dan digitalisasi, serta menjalin kemitraan dengan Pemprov DKI Jakarta, termasuk penyelenggaraan Jakarta Kreatif Festival," katanya.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Jakarta masih rendah dibandingkan nasional, di mana tahun ini yaitu di kisaran 4,78 persen.

"Secara nasional ekonominya membaik, tapi di Jakarta 'agak' turun," kata Doni.

Menurut dia, secara nasional pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat, di mana pada tahun 2023 pertumbuhan di angka 5,04 persen dan tahun ini berada di angka 5,11 persen.

Doni mengatakan bahwa untuk pertumbuhan ekonomi di Jakarta terus mengalami penurunan dari tahun lalu, dan bahkan tidak bisa menyamai nasional.

"Jakarta malah turun dari 4,85 persen menjadi 4,78 persen. Jadi ini pekerjaan rumah besar bahwa pertumbuhan ekonomi Jakarta tidak sampai 5 persen," tuturnya.
Baca juga: BI: Pertumbuhan ekonomi Jakarta masih di bawah nasional
Baca juga: Pemkab Kepulauan Seribu ajari warga menyelam untuk tingkatkan ekonomi
Baca juga: Menangkap peluang dari bonus demografi di era digital

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2024