Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mendorong hasil Pertemuan Tingkat Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) agar bermanfaat untuk rakyat.

Pertemuan di Singapura tersebut menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat dan mewujudkan ekonomi yang bersih, adil, dan holistik di kawasan Indo-Pasifik.

Sejalan dengan fokus kerja sama yang tercantum dalam 4 pilar perjanjian IPEF, yaitu pilar perdagangan, rantai pasok, ekonomi bersih dan ekonomi yang adil.

“Pertemuan ini menghadirkan para menteri senior dari 14 negara mitra IPEF, yang mewakili lebih dari 40 persen dari ekonomi (GDP) dunia dan 28 persen dari perdagangan barang dan jasa secara global,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Ke-14 negara anggota IPEF mencakup Australia, Brunei Darussalam, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Sejak peluncuran IPEF dua tahun lalu di Tokyo, Jepang, 14 negara tersebut telah mencapai banyak pencapaian yang signifikan. Pada pertemuan kali ini, fokus utama adalah pada tiga dari empat pilar IPEF.

Pertama, IPEF Supply Chain Agreement (Pilar II) yang bertujuan untuk memperkuat rantai pasok regional, memastikan kelancaran distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan kerjasama antarnegara.

Kedua, IPEF Clean Economy Agreement (Pilar III) yang merupakan upaya mengurangi dampak lingkungan, telah ditandatangani kesepakatan terkait ekonomi bersih. Hal tersebut mencakup pengembangan teknologi ramah lingkungan dan penerapan energi terbarukan.

Ketiga, IPEF Fair Economy Agreement (Pilar IV) yang bertujuan untuk menciptakan ekonomi yang adil bagi semua pihak, termasuk pekerja dan pelaku usaha. Kolaborasi dalam hal regulasi dan kebijakan ekonomi menjadi fokus utama.

“Indonesia bersama mitra IPEF lainnya berkomitmen untuk melanjutkan langkah-langkah menuju ratifikasi dan implementasi kesepakatan yang telah ditandatangani. Para mitra IPEF akan terus memantau perkembangan di bawah ketiga pilar IPEF dan mengukur hasil konkret dalam pertemuan tingkat menteri berikutnya pada bulan September 2024 di Washington DC,” kata Airlangga.

Selain itu, melalui pertemuan ini telah diluncurkan Clean Economy Investor Forum (CEIF) sebagai forum antar negara anggota IPEF yang akan membantu memobilisasi dana untuk teknologi energi bersih di negara-negara IPEF.

Di hadapan para menteri IPEF, Airlangga mengajak seluruh negara untuk bergerak bersama dalam memanfaatkan implementasi perjanjian IPEF sehingga menciptakan lapangan kerja di kawasan.

“Kita harus mewujudkan berbagai proyek konkret di tahun depan. No one is left behind. The progress of the projects is there. The projects hopefully will create jobs in the regions,” tegas Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, US Secretary of Commerce Gina Raimondo memberikan apresiasi khusus kepada Indonesia, atas partisipasi aktif dalam IPEF.

Secretary Raimondo memberikan respons sangat positif dan mendukung sepenuhnya permintaan Airlangga, yang menekankan pentingnya IPEF memberikan hasil konkret dan manfaat nyata untuk masyarakat, khususnya dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"IPEF harus menciptakan ketersediaan lapangan pekerjaan dan kesempatan bagi rakyat," kata Secretary Raimondo mendukung pernyataan Airlangga.

Baca juga: RI dan 13 negara mitra tandatangani perjanjian ekonomi bersih di IPEF
Baca juga: Hadiri IPEF, Airlangga tawarkan investasi infrastruktur berkelanjutan
Baca juga: RI-Korea Selatan jajaki kerja sama penurunan emisi karbon dalam IPEF
Baca juga: Airlangga ungkap potensi Batam bagi ekosistem industri digital

 

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024