Medan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin mengatakan bahwa dibutuhkan komitmen yang kuat untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan yang berkualitas pada era teknologi kesehatan yang berkembang saat ini.

"Selain komitmen, ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam menghasilkan SDM kesehatan yang unggul, termasuk kurikulum dan tenaga pengajar, yang memiliki kompetensi di bidangnya," ujar Hassanudin pada perayaan Dies Natalis Ke-25 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Senior Medan, di Medan, Kamis.

Oleh karena itu, Hassanudin meminta STIKes Senior Medan berkomitmen menjaga mutu lulusan mahasiswanya agar dapat menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul, terampil, dan berkarakter untuk ikut membangun Sumut di bidang kesehatan.

"Pemprov Sumut terus mendorong STikes Senior Medan agar senantiasa menghasilkan SDM kesehatan yang kompetitif, berdaya saing untuk menjawab tantangan pelayanan kesehatan dan tuntutan publik yang semakin kompleks," kata dia.

Baca juga: Pemprov Sumut tingkatkan layanan kesehatan cegah warga berobat ke luar

Selain itu, mantan Pangdam Bukit Barisan ini juga mengatakan kemampuan untuk berkolaborasi dan membangun jejaring juga menjadi penting dalam mempersiapkan SDM yang unggul.

Hassanudin mengapresiasi STikes Senior Medan yang mampu dan gencar melakukan kolaborasi dengan pemangku kebijakan terkait sehingga memperkuat persiapan dalam menciptakan SDM di bidang kesehatan di wilayah ini.

“Tadi kita mendengar STIKes Senior Medan telah berkolaborasi dengan Pemkab Taput, Humbahas, Toba, Langkat, Simalungun, Nias, dan Labuhanbatu, kita perlu memberikan apresiasi atas komitmen STIKes Senior Medan ini membantu Pemprov Sumut mempersiapkan SDM bidang kesehatan," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa perkembangan pembangunan kesehatan di Sumut terus membaik hari demi hari, termasuk persoalan stunting.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi stunting di Sumut berhasil turun menjadi 18,9 persen atau berkurang sekitar 2,2 persen dari tahun 2022 yakni sebesar 21,1 persen.

Baca juga: Pj Gubenur Sumut: Posyandu berperan atasi permasalahan kesehatan

Namun, Pemprov Sumut menargetkan angka prevalensi stunting pada tahun 2024 menjadi 14,5 persen.

Untuk itu, Hassanudin mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia pendidikan seperti STikes Senior Medan ikut andil mewujudkan angka prevalensi stunting tersebut.

"Perkembangan pembangunan kesehatan di Sumut terus membaik, seperti angka harapan hidup meningkat. Namun, yang masih menjadi tantangan adalah permasalahan stunting. Untuk itu, saya berharap STIKes Senior ikut andil agar prevalensi stunting di Sumut bisa terus turun," ujar dia.

Pembina Yayasan Senior Power Medan Luminta Br Manullang menyebutkan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah kabupaten/kota di wilayah ini.

"Di usia 25 tahun STIKes Senior Medan bisa terus menghasilkan SDM bidang kesehatan yang unggul dan go international," ujar dia.

Baca juga: Pj Gubernur: Program JKN-KIS bantu warga akses layanan kesehatan

Dia menyampaikan bahwa saat ini STIKes Senior Medan memiliki 6 program studi (prodi) yakni Prodi S1 Farmasi, S-1 Kebidanan, D-III Kebidanan, D-III Analis Kesehatan, D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi, dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan.

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024