Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia Airlines (MAS), yang tengah berusaha meningkatkan pendapatan mereka, mengumumkan kenaikan biaya tambahan bahan bakar (fuel surcharges) untuk beberapa rute penerbangan internasionalnya. Menurut pernyataan MAS yang dikutip kantor berita AFP, kenaikan yang mulai diberlakukan pada Senin, dan bernilai antara dua hingga 20 dolar Amerika Serikat (AS) untuk setiap penerbangan internasional, serta penerbangan lain yang dioperasikan oleh rekanan berkode milik maskapai tersebut. "Bahan bakar terus menjadi pengeluaran terbesar untuk setiap maskapai," ungkap manajemen MAS. Biaya tambahan bahan bakar untuk penerbangan dari Malaysia untuk tujuan negara-negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Brunei, Kamboja, Filipina, dan Thailand akan naik dua dolar AS, jelas MAS. Sementara itu, MAS juga menerapkan kebijakan biaya tambahan bahan bakar dari Malaysia ke India, Bangladesh, dan negara tujuan Eropa akan naik lima dolar AS. Sedangkan, menajemen MAS menerapkan kebijakan kenaikan 10 dolar AS untuk rute Timur Tengah, dan kenaikan 20 dolar AS untuk rute AS dan Argentina. Sedangkan, menurut pihak MAS, penerbangan dari negara bagian Penang ke Medan, Indonesia, akan menikmati penurunan biaya tambahan bahan bakar dari 21,70 dolar AS menjadi 18,70 dolar AS. MAS mengalami kerugian hingga 1,3 miliar ringgit (354,51 juta dolar AS) pada 2005, sehingga mereka berharap akan mengalami kondisi berimbang pada 2007 dan mencetak keuntungan pada tahun berikutnya. Maskapai yang telah membuka beberapa rute penerbangan domestik dan internasional itu berencana akan mengurangi tenaga kerja mereka hingga 6.000 pekerja dalam dua tahun ke depan dan telah menjual gedung kantor pusat mereka di Kuala Lumpur untuk memperbaiki neraca keuangan mereka. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006