Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB memberikan pelatihan tentang pengembangan wisata hijau (green tourism) dan standardisasi sarana hunian sementara pariwisata (sarhunta) bagi kelompok sadar wisata (pokdarwis) dari tujuh desa wisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah dan Pulau Sumbawa.

"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelola pariwisata, menciptakan lingkungan desa wisata yang bersih, dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Achmad Fauzi, melalui keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat.

Dalam pelatihan tersebut, kata dia, para peserta diberikan materi tentang bagaimana mengelola sampah menjadi bernilai ekonomi.

Mereka diajarkan cara mengolah sampah organik menjadi pupuk dan produk-produk turunan lainnya yang memiliki nilai jual, sampah non-organik dapat diolah menjadi pupuk.

"Sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi produk-produk bernilai ekonomis," katanya lagi.

Selain itu, pelatihan ini juga membahas tentang standarisasi hunian pariwisata. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hunian wisata di NTB memenuhi standar kualitas dan kenyamanan bagi para wisatawan.

"Dalam pelatihan ini, kami menghadirkan dua orang pemateri yakni dari Politeknik Pariwisata Lombok dan dari Bank Sampah," ujarnya.

Menurut Fauzi, sampah merupakan salah satu masalah utama di kawasan wisata. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan sampah yang efektif dan efisien.

Untuk itu, ia berharap agar pelatihan ini dapat membantu para peserta dalam mengurangi permasalahan sampah di desa wisata masing-masing.

"Dan mampu mengelola sampah menjadi nilai ekonomi," katanya pula.

Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Pariwisata, Kabupaten Lombok Tengah Lalu Ardhyka menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia yang selalu konsisten mendukung Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dalam mengembangkan pariwisata hijau.

Ia juga berharap pelatihan pariwisata hijau dan penguatan standar sarhunta yang difasilitasi oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, dapat membantu pokdarwis dalam mengelola desa wisata menjadi lebih baik.

"Saya harap setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari di desa wisata mereka masing-masing," ujarnya pula.
Baca juga: BI NTB meningkatkan kemampuan UMKM perkuat pertumbuhan ekonomi
Baca juga: PLN-BI NTB manfaatkan limbah uang kertas jadi bahan Co-firing PLTU


Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024