Palangka Raya (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sektor jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga Mei 2024 dalam kondisi kokoh dan tetap terjaga dengan tren pertumbuhan positif.
 
"Sektor jasa keuangan yang kami maksud  meliputi sektor perbankan, industri keuangan non-bank, hingga pasar modal," terang Kepala OJK Kalteng Primandanu Febriyan Aziz di Palangka Raya, Jumat.
 
Dia menjelaskan, kondisi itu juga mencakup fungsi intermediasi pada seluruh sektor tersebut. Stabilitas sektor jasa keuangan di Kalimantan Tengah tetap terjaga, tercermin dari pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, maupun kredit perbankan.
 
"Kondisinya terus menunjukkan nilai positif setiap tahun (year on year) meskipun di tengah ketegangan geopolitik nasional," tuturnya.

Baca juga: OJK dan Kemenlu kerja sama penguatan sektor jasa keuangan
 
Disampaikannya, untuk industri perbankan, kinerja bank umum baik konvensional maupun syariah mengalami pertumbuhan signifikan.
 
Per Maret 2024, aset Bank Umum di Kalimantan Tengah tumbuh sebesar 15,82 persen (yoy), dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 20,30 persen (yoy), dan kredit/pembiayaan meningkat sebesar 8,09 persen (yoy) dengan tingkat kredit bermasalah (Non-Performing Loan/Financing) sebesar 1,69 persen.
 
Sektor pasar modal juga mengalami perkembangan positif dari sisi investor, yang tercermin dari peningkatan jumlah investor saham hingga Maret 2024 sebanyak 16.365 investor dari tahun sebelumnya.

Baca juga: OJK dan ILO jalankan program literasi keuangan di Sumba Timur NTT
 
Jumlah total saham juga mengalami peningkatan sebesar Rp3.246,79 miliar (yoy) atau menjadi Rp4.738,07 miliar, meskipun secara nominal transaksi saham pada Maret 2024 mengalami penurunan sebesar Rp190,33 miliar (yoy) menjadi Rp210,3 miliar.
 
"Untuk sektor perusahaan pembiayaan, jumlah piutang pembiayaan per Februari 2024 tumbuh sebesar Rp1.241,99 miliar (17,45 persen yoy) menjadi Rp8.360,89 miliar dengan NPF sebesar 1,43 persen. Sedangkan pada sektor Fintech P2P Lending, jumlah outstanding pinjaman pada Februari 2024 meningkat sebesar Rp53,69 miliar (23,19 persen yoy) menjadi Rp285,23 miliar," tutupnya.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024