Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyerahkan bantuan alat ekonomi produktif kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) hutan di daerahnya guna meningkatkan ekonomi masyarakat pinggir hutan.
 
"Hutan harus memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah, baik secara langsung dari hutan maupun melalui pemanfaatan jasa lingkungan seperti penyediaan sumber air bersih, irigasi, udara yang bersih, dan wisata alam," ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Jumat.

Baca juga: Dishut Lampung sebut petani hutan berperan jaga hutan lestari

Oleh karena itu, kata dia, untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama petani di pinggir hutan maka pemerintah daerah memberikan bantuan alat ekonomi produktif kepada gapoktan hutan.
 
"Bantuan alat ekonomi produktif (BAEP) dari Pemerintah Provinsi Lampung ini diberikan ke berbagai gapoktan seperti Gapoktan Rimba Jaya, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kota Agung Utara berupa alat pengolah hasil agroforestry senilai Rp50 juta," katanya.

Baca juga: Kelola hutan bersama masyarakat solusi permasalahan hutan Lampung
 
Kemudian Gapoktan Wana Barokah yang ada di KPH Gedong Wani berupa sarana prasarana usaha silvopastura dan kompos senilai Rp75 juta, Kelompok Tani Hutan (KTH) Ranggai Lestari di KPH Batu Serampok berupa sarana prasarana wisata edukasi hasil hutan bukan kayu senilai Rp75 juta, dan LHPD Way Kalam di KPH Way Pisang berupa sarana prasarana wisata air terjun senilai Rp75 juta.
 
"Pembangunan kehutanan ini diharapkan menjadi salah satu sektor pendukung pembangunan daerah bagi sektor lainnya di wilayah tengah dan hilir, dan melalui bantuan ini bisa dimaksimalkan," ucap dia.

Baca juga: Gubenur Lampung imbau masyarakat jaga kawasan hutan, cegah bencana
 
Menurut dia, upaya pelestarian, perlindungan dan pemanfaatan sumberdaya hutan secara bijaksana dapat mewujudkan hutan lestari dan masyarakat sejahtera.
 
"Selain memanfaatkan potensi yang ada untuk ekonomi, jangan lupa pelestarian dan perlindungan hutan dijaga untuk kehidupan kita di masa mendatang," ujarnya.
 
 

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024