Jakarta (ANTARA) -
Petarung Ultimate Fighting Championship (UFC), Jeka Saragih, mengatakan keluarganya mendukung penuh perjuangannya, meski meninggalkan mereka selama tiga tahun, guna berlatih di San Diego, Amerika Serikat (AS) untuk mempersiapkan diri dalam kompetisi bergengsi seni bela diri campuran tersebut.
 
Ia membeberkan, istri, anak, orang tua, dan keluarga besarnya, sangat mendukung perjuangan dirinya untuk bisa menjadi juara dunia UFC.
 
"Dukungan keluarga tentu dukungan penuh. Mereka 100 persen mendukung saya," kata Jeka saat menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Jumat melalui daring Zoom, terkait pertandingannya melawan petarung UFC lainnya, Westin Wilson asal Amerika Serikat (AS).
 
Ia mengakui, memang berat terpisah jarak dengan waktu yang lama dengan keluarga, tetapi itu pengorbanan atau konsekuensi yang harus dijalani.
 
"Memang yang terberat itu adalah meninggalkan anak ya, bahkan saya tinggalkan anak kedua untuk berangkat ke Amerika Serikat waktu baru dua pekan lahir," ujar pria berumur 29 tahun itu.
​​​​
Selain keluarga, lanjut dia, warga daerah tempat kelahirannya, yaitu Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, juga memberi dukungan penuh kepada dirinya, guna mengharumkan nama Indonesia, khususnya tanah kelahirannya.
 
Jeka berharap, pengorbanannya bisa memotivasi petarung atau anak muda lain dari Tanah Air, guna berlatih sungguh-sungguh dalam meraih cita-cita.

Baca juga: Jeka Saragih: Banyak belajar teknik kuncian dan bantingan selama di AS
 
Menurut dia, tidak ada yang tidak mungkin meski berasal dari daerah terpencil sekali pun. Semua bisa diraih melalui tekad dan kerja keras yang konsisten.
 
Petarung andalan Indonesia, Jeka Saragih, kembali bertarung dalam laga keduanya di UFC Fight Night, Las Vegas, AS, pada Minggu (16/6) mendatang, guna menantang petarung asal Amerika Serikat, Westin Wilson.
 
Pada pertandingan UFC pertama, November 2023, Jeka berhasil menang knockout (KO) melawan Lucas Alexander.
 
Namun, pertandingan Jeka berikutnya diprediksi sengit, karena Wilson, merupakan petarung kelas bulu dengan gaya bertarung Brazilian Jiu Jitsu (BJJ) yang mengandalkan ground fighting atau pertarungan di lantai.
 
Petarung asal AS itu, memiliki kuncian yang sangat bagus, sebagian besar kemenangannya dilakukan dengan menggunakan teknik kuncian, terutama guillotine.
 
Sementara Jeka akan mengandalkan stand up fighting atau pertarungan berdiri.
 
Meski begitu, petarung Indonesia itu mengaku telah mempelajari banyak teknik kuncian dan bantingan yang juga bisa menjadi kekuatan untuk memenangi pertarungan.

Baca juga: Jeka Saragih sebut berjuang di UFC untuk Indonesia dan daerah asal
Baca juga: Jeka Saragih membuka jalan petarung Indonesia bersinar di UFC

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024