Natuna (ANTARA) -
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mulai menyusun indeks kerawanan pilkada (IKP) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di daerah itu.
 
"Kami tengah menyusun indeks kerawanan," ucap Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas, dan Humas Bawaslu Kabupaten Natuna Ila Nurlaila melalui sambungan telepon dari Natuna, Jumat.
 
Ila mengatakan bahwa IKP masih dalam tahap koordinasi dengan pemangku kepentingan seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), KPU, dan kepolisian.
 
Menurut informasi dari BMKG, kata dia, pada bulan November 2024 berpotensi terjadi hujan di Natuna.
 
Oleh karena itu, pihaknya akan mencari alternatif agar tidak terjadi hal yang bisa mengganggu pemilihan apabila hujan terjadi pada hari-H pencoblosan.
 
Selain itu, lanjut dia, distribusi logistik ke pulau-pulau penyangga juga berpotensi terganggu karena pada bulan November juga berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
 
"Kami melakukan kajian terlebih dahulu terkait dengan hal ini. Untuk distribusi, mungkin akan minta bantuan dengan TNI Angkatan Laut dan Basarnas," ucap dia.
 
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Natuna Kusnaidi mengatakan bahwa kerawanan berpotensi terjadi pada saat pengiriman logistik ke pulau-pulau penyangga.
 
"Distribusi yang agak rawan karena Natuna memiliki beberapa pulau yang relatif jauh," ucap dia.
 
Meski demikian, pihaknya telah mencari solusi terkait dengan hal tersebut.
 
"Kami tetap koordinasi dengan pemerintah daerah, Pelni, Guspurla, dan pemangku kepentingan lainnya," ujar dia.

Baca juga: KPU Natuna gandeng Pelni logistics distribusi logistik pemilu ke PPK
Baca juga: KPU Natuna: Distribusi logistik pemilu ke PPK terluar berjalan aman

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024