Jakarta (ANTARA) - PT Net Visi Media Tbk (NETV) menyiapkan strategi adaptasi terkait pengembangan usaha segmentasi audiens dan konten kreatif sebagai upaya mengantisipasi tantangan perubahan dalam industri media penyiaran.

“Perusahaan tetap berfokus pada komitmen menghadirkan konten yang berkualitas, menjaga tingkat efisiensi dan produktivitas biaya, serta terus membangun kemampuan adaptasi terhadap peluang dan tantangan era digital. Hal itu guna memberikan nilai tambah jangka panjang kepada seluruh pemangku kepentingan,” ujar CEO NETV Deddy Hariyanto dalam Public Expose di Jakarta, Jumat.

Menyikapi dinamika dan tantangan pada tahun ini, Deddy menyebut perseroan mengambil beberapa prioritas strategis untuk dapat beradaptasi, bertahan dan maju di masa mendatang.

Menurut dia, perseroan menempatkan beberapa prioritas strategis, diantaranya berupaya terus memperluas pangsa pasar pemirsa televisi dengan menargetkan pemirsa keluarga dan wanita yang merupakan segmen mayoritas pemirsa televisi, dengan menyajikan konten program yang sesuai dengan target pemirsa tersebut.

Kemudian, perseroan menerapkan strategi kehati-hatian dalam pengelolaan biaya di tengah kondisi perekonomian dan industri yang masih cukup bergejolak.

“Dengan menerapkan efisiensi ketat dalam tingkat biaya siaran dan akuisisi konten, selama 2023 perseroan dapat terus menekan biaya operasional,” ujar Deddy.

Ke depan, pihaknya akan terus meninjau secara berkala strategi efisiensi biaya rendah dengan memperhatikan peluang perbaikan kondisi ekonomi dan industri yang lebih stabil, supaya tidak berimbas pada peluang pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Menghadapi defisiensi modal yang masih dialami pada 2023, perseroan berupaya melakukan berbagai langkah antisipatif, antara lain membangun kemitraan strategis, serta dukungan positif dari pemegang saham,” ujar Deddy.

Menyikapi migrasi industri penyiaran televisi dari analog ke digital, Ia menyebut perseroan menjalin kerja sama dengan penyelenggara jasa multiplexing untuk meminimalkan kebutuhan investasi modal.

Selain itu, perseroan mengalokasikan sumber daya untuk pengembangan platform digital OTT NETVERSE yang selama ini konsisten menunjukkan tingkat pertumbuhan pelanggan yang positif dan tingkat engagement yang baik.

“Langkah ini merupakan langkah strategis jangka panjang guna memanfaatkan peluang pertumbuhan di ranah media digital di masa datang. Dalam berbagai upaya strategis tersebut, komitmen atas kualitas isi konten tetap menjadi nilai dasar atau value yang terus kami pertahankan,” ujar Deddy.

Google e-Conomy 2023 melaporkan bahwa Gross Market Value (GMV) ekonomi digital Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan dari 20 persen year on year (yoy) pada 2022 menjadi 8 persen (yoy) pada 2023.

“Industri penyiaran televisi perlu melalui masa peralihan menuju sistem penyiaran digital, yang membutuhkan waktu untuk dapat sepenuhnya diterima masyarakat,” ujar Deddy.

Seiring dengan itu, pendapatan industri periklanan televisi juga melambat, yang mana pendapatan perseroan pada 2023 senilai Rp235,75 miliar, atau menurun dibandingkan capaian 2022 yang senilai Rp438,68 miliar.

Kenaikan atas biaya di luar operasional yang bersifat one-off, termasuk biaya penghapusan persediaan, penghapusan uang muka aset tidak lancar dan uang muka investasi tersebut di atas, serta beban keuangan berjalan, berkontribusi atas kenaikan rugi bersih perusahaan di tahun 2023 menjadi sebesar Rp634,32 miliar.

“Menghadapi kondisi penuh tantangan, perusahaan menerapkan berbagai upaya untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada untuk dapat bertahan dengan tetap menjaga komitmen atas kualitas konten siaran,” ujar Deddy.

Baca juga: Pendapatan NET TV terkoreksi 31 persen imbas penurunan iklan
Baca juga: Net Visi Media bidik potensi pertumbuhan bisnis platform OTT

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024