Jakarta (ANTARA) - Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) bermitra dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memulihkan populasi ikan arowana di Danau Haleung dan Melawen, Kalimantan Tengah.

Arowana red banjar, merupakan salah satu spesies ikan terancam punah dan berasal dari Indonesia. Ia merupakan sumber budaya dan ekonomi berharga bagi komunitas lokal di Kalimantan Tengah.

FAO melalui proyek "Mainstreaming Biodiversity Conservation and Sustainable Use into Inland Fisheries Practices in Freshwater Ecosystems of High Conservation Value," atau IFish, melepas dua puluh ekor arowana red banjar untuk pengenalan spesies tersebut ke habitat asli, dan melestarikan populasinya.

Upaya yang dilakukan di di Kabupaten Kapuas dan Barito Selatan tersebut juga didukung pembiayaan melalui Global Environment Facility (GEF), untuk melestarikan populasi ikan yang telah menurun drastis akibat penangkapan ikan berlebihan dan degradasi habitat.

Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor-Leste Rajendra Aryal dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Jumat, menyebut proyek itu mengadopsi praktik pengelolaan data dari bawah ke atas dengan keterlibatan kuat masyarakat lokal.
Baca juga: Trenggono ungkap cita-cita Indonesia juara lobster di pasar global

"Proyek ini dibangun di atas keterampilan tradisional, pengetahuan, dan kepercayaan masyarakat adat yang menjamin tingkat partisipasi dan kepemilikan yang tinggi," ujar Rajendra.

Ia mengatakan proyek IFish mengorganisir dan melatih perempuan dalam upaya konservasi, menempatkan mereka di pusat proyek untuk pemberdayaan.

Upaya reintroduksi ini sesuai dengan pedoman teknis dari Peraturan Direktur Jenderal PRL No. 66 tahun 2022 BPSPL (Direktorat Konservasi dan Biota Perairan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP) dan melibatkan tim spesialis.

Perwakilan dari Biro Humas dan Kerja Sama luar Negeri Sekertariat Jenderal KKP Sitti Hamdiyah mengatakan IFish adalah satu-satunya proyek kerjasama di KKP saat ini yang fokus pada pengelolaan perikanan darat.

"Apa yang dilakukan pemerintah daerah dan masyarakat di Danau Heleung dan Melawen adalah pencapaian dalam pengelolaan perikanan darat yang bisa dijadikan model bagi daerah lain di Indonesia. Ini sejalan dengan program prioritas KKP," kata Sitti.

Ke depan, Pemerintah Barito Selatan berencana memperluas reintroduksi arowana red banjar di tujuh danau lainnya yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi perikanan di mana kegiatan tersebut akan direplikasi oleh Pemerintah Kapuas melalui konservasi ikan.

Baca juga: Menteri KP: Laut episentrum pembangunan wujudkan Indonesia Emas 2045
Baca juga: Dekan Unpad: Budi daya di laut jadi masa depan perikanan Indonesia

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2024