Jakarta (ANTARA) - Perusahaan produsen emas PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) membidik pendapatan dapat tumbuh mencapai 10 sampai 15 persen year on year (yoy) pada tahun 2024.

Perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai 50 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun ini sebagai upaya mengejar target pertumbuhan tersebut.

Komisaris Utama ARCI Kenneth Ronald Kennedy Crichton dalam keterangan resmi, di Jakarta, Jumat, menyebut industri pertambangan menghadapi sejumlah tantangan, yaitu volatilitas harga komoditas, ancaman krisis energi, serta konflik geopolitik merupakan faktor-faktor yang mengganggu rantai pasokan pada industri ini.

“Melalui strategi yang proaktif dan berkelanjutan, Archi selaku pelaku industri pertambangan Indonesia, tetap bertahan dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian negara,” ujar Kenneth pula.

Direktur Utama ARCI Rudy Suhendra menjelaskan, perseroan mencatatkan peningkatan volume produksi emas sebesar 10,94 persen (yoy) menjadi sebanyak 123,3 kilo ons selama tahun 2023, dibandingkan sebelumnya sebanyak 111,1 kilo ons pada tahun 2022.

“Kenaikan volume produksi emas disebabkan oleh peningkatan kadar emas yang diproses Perseroan dari 1,07 g/t menjadi 1,20 g/t, seiring dengan beroperasinya kembali Pit Araren pascalongsor yang terjadi pada awal tahun 2022,” ujar Rudy.

Selanjutnya, kenaikan produksi perseroan sejalan dengan capaian volume penjualan yang tercatat sebanyak 120,6 kilo ons pada tahun 2023, atau meningkat 2,80 persen (yoy) dibandingkan sebanyak 117,3 kilo ons pada tahun 2022.berfokus untuk meningkatkan efisiensi biaya, mengelola arus kas dengan lebih baik, serta mengoptimalkan manajemen modal kerja.

Pada tahun 2023, perseroan mencatatkan pendapatan dari kontrak pelanggan senilai 249,6 juta dolar AS, atau meningkat dibandingkan sebelumnya senilai 216,5 juta pada tahun 2022.

Laba bersih perseroan tercatat meningkat 1,53 persen (yoy) menjadi senilai 14,8 juta dolar AS pada tahun 2023, dibandingkan sebelumnya senilai 14,5 juta dolar AS pada tahun 2022.

Dari struktur permodalan, Rudy menyebut struktur permodalan perseroan diperkuat melalui perolehan fasilitas pinjaman sindikasi berjangka, sehingga dapat mendukung langkah-langkah pengembangan yang telah dicanangkan.

“Peningkatan modal ini salah satunya dikontribusikan oleh perolehan pinjaman sindikasi jangka panjang senilai 365 juta dolar AS yang digunakan untuk pengembangan operasi penambangan Archi,” ujar Rudy pula.

Pada akhir 2023, total aset perseroan tercatat senilai 803,6 juta dolar AS, atau meningkat 11,95 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai 717,8 juta.
Baca juga: RUPST Archi Indonesia sepakat tak bagi dividen
Baca juga: Grup usaha Archi dukung peningkatan kesehatan masyarakat

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024