Beijing (ANTARA) - Aforestasi dan penanaman rumput di lahan dengan total luas 2,67 juta hektare telah dilakukan di China selama 12 bulan terakhir di bawah program penghijauan besar-besaran, ungkap data resmi pada Kamis (6/6).

Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional China mengatakan dalam sebuah konferensi bahwa Program Hutan Penahan Angin Tiga Utara (Three-North Shelterbelt Forest Program/TSFP) telah memiliki total 56 proyek yang mulai dibangun sejak Juni 2023, termasuk proyek-proyek di dua lahan berpasir, Hunshandake dan Maowusu.

China merupakan salah satu negara dengan tingkat penggurunan terparah, dengan daerah-daerah gersang sebagian besar terletak di China barat laut, utara, dan timur laut, yang dijuluki "tiga utara".

TSFP, program aforestasi terbesar di dunia yang diluncurkan pada 1978 dan dijadwalkan tuntas pada 2050, bertujuan untuk merehabilitasi dan menghijaukan lahan-lahan yang rentan mengalami penggurunan dan daerah-daerah gersang di wilayah "tiga utara".

Pada Juni 2023, China mengusulkan untuk mengubah TSFP menjadi "Tembok Besar Hijau" yang berfungsi penuh dan tidak dapat dijebol serta pembatas keamanan ekologis di China.

Administrasi tersebut mengatakan pihaknya telah meningkatkan dukungan kebijakan untuk program ini dalam 12 bulan terakhir, dengan langkah-langkah untuk mengatur penerbitan obligasi khusus, memberikan subsidi khusus, menjamin penggunaan air, dan menyempurnakan layanan keuangan.

Lebih banyak upaya juga telah dikerahkan ke dalam inovasi teknologi untuk mengatasi hambatan dalam memerangi penggurunan.

Ke depannya, lebih banyak upaya solid akan dilakukan untuk menjamin kestabilan pasokan bibit pohon dan benih rumput, mendukung kontrol pasir fotovoltaik dan model-model baru lainnya, serta memperkuat inovasi dalam teknologi-teknologi terkait, papar administrasi itu. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2024