Badung, Bali (ANTARA) -
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung, Bali terus melakukan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS kepada generasi muda setempat.

“Kami melakukan sosialisasi kepada generasi muda agar mereka benar-benar mengetahui dan memahami apa itu HIV/AIDS dan memahami apa risikonya,” ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa saat Sosialisasi Pemuda Badung Tangguh Cegah HIV/AIDS di SMAN 2 Abiansemal, Badung, Jumat.
 
Ia mengatakan pihaknya juga menyosialisasikan kepada generasi muda terkait apa yang harus dilakukan jika ada orang yang terkena HIV/AIDS dan upaya-upaya apa yang harus dilakukan bagi orang yang tidak terpapar kepada orang yang terkena HIV/AIDS.
 
Menurut Ketut Suiasa yang juga merupakan Ketua KPA Badung, kegiatan itu perlu dilakukan guna membentuk generasi muda yang memiliki sesuatu informasi dan pengetahuan yang lengkap dari hulu ke hilir tentang HIV/AIDS.
 
“Karena generasi muda masih sangat minim mengetahui tentang apa itu HIV/AIDS, apalagi generasi muda kami adalah generasi yang masih sangat labil di usia yang sekarang ini,” kata dia.
 
Ia menjelaskan satu hal yang juga penting dipahami bersama adalah masyarakat diharapkan tidak mendiskriminasikan orang yang terpapar penyakit HIV/AIDS karena penyakit itu tidak akan menular jika hanya terjadi kontak seperti berjabat tangan atau bersentuhan.
“Oleh karena itu, kita tidak boleh melakukan diskriminasi karena semua orang berhak mendapatkan hak hidup yang layak, jadi orang yang terkena HIV/AIDS bukanlah musuh kita, bukanlah ancaman kita, tetapi dengan catatan kita harus waspada jangan sampai melakukan hal-hal yang negatif," kata Ketut Suiasa.
 
Baca juga: Merangkul para penyintas HIV/AIDS dengan pertebal ilmu agama
 
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Badung Made Padma Puspita menambahkan pelaksanaan sosialisasi itu merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan guna terus menekan angka penularan HIV/AIDS.

Menurutnya, masalah HIV/AIDS ini tidak bisa ditangani oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, Komisi Penanggulangan Kabupaten Badung atau instansi-instansi lainnya.
 
“Untuk itu semua pihak harus bersinergi seperti dimulai dari tingkat sekolah dan generasi muda agar tidak lagi ada kasus baru atau peningkatan dan penularan HIV/AIDS di Kabupaten Badung,” katanya.

Baca juga: Wawali Denpasar serukan gerakan bersama setop penyebaran HIV-AIDS
Baca juga: Kota Bengkulu catat 42 kasus HIV selama 2024

Pewarta: Fikri Yusuf/Rolandus Nampu
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024