Cianjur (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan secara simbolis bantuan stimulan tahap IV pembangunan rumah kembali kepada 500 orang penyintas gempa Cianjur, Jawa Barat, di Pendopo Kabupaten Cianjur,
Jumat.

Kepala BNPB Suharyanto di Cianjur Jumat mengatakan, pencairan bantuan tahap IV untuk 36 ribu penyintas gempa Cianjur itu tidak lepas dari sosok Presiden RI Joko Widodo yang meminta bantuan untuk puluhan ribu masyarakat yang terdampak gempa dari tahap I sampai tahap IV sudah dicairkan.

"Saya hari ini menyerahkan bantuan stimulan tahap IV atas perintah Presiden Joko Widodo yang selalu memonitor, menanyakan, dan memberikan arahan untuk mengutamakan persoalan rakyat yang terdampak bencana terutama di Cianjur," katanya.

Dia menjelaskan, terlambatnya pencairan bantuan stimulan tahap IV karena berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan, terutama terkait data penerima banyak yang ganda serta pelaporan yang terlambat disampaikan sehingga perlu dilakukan validasi data.

Pendataan ulang dan validasi data membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan setelah dihitung untuk rumah warga yang rusak karena gempa hampir 90 ribu unit dan terus bertambah, dengan rumah rusak berat sekitar 20 ribu unit.

"Tercatat pencairan bantuan stimulan tahap IV untuk 36 ribu rumah yang terdiri atas rusak ringan, sedang , dan berat, sebesar Rp818, 5 miliar, sedangkan bantuan dana yang sudah digelontorkan pemerintah pusat ke Cianjur dengan total sekitar Rp5 triliun," katanya.

Pihaknya menilai dengan dana yang sangat besar tersebut, wajar membuat proses pencairan membutuhkan waktu yang cukup panjang, namun akhirnya dapat dicairkan setelah penyintas menunggu hingga satu tahun lebih.

"Pencairan bantuan untuk gempa Cianjur termasuk paling cepat, meski harus menunggu selama satu tahun lebih, namun hampir 90 ribu penerima bantuan sudah dapat membangun kembali rumahnya yang rusak akibat gempa," katanya.

Pencairan bantuan tahap IV di Cianjur, katanya, merupakan prestasi yang dapat dibanggakan, karena dari beberapa kabupaten/kota yang mengalami bencana alam gempa beberapa tahun sebelumnya ada yang belum tuntas meski sudah lebih dari enam tahun.

"Gempa Palu tahun 2018 hingga tahun keenam belum rampung, gempa NTB yang korbannya jauh di bawah Cianjur sekitar 40 ribu hingga 50 ribu rumah baru rampung dua tahun kemudian, sedangkan Cianjur kurang dari dua tahun sudah tuntas mendapat bantuan," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA 2024