Mataram (ANTARA) - Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Taufan Rahmadi, meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ikut mencarikan solusi terkait masalah krisis air bersih di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Gili Tramena di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

"Kami meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ikut turun tangan dan segera mendorong para pemegang kebijakan di daerah, baik di Kabupaten Lombok Utara maupun di NTB, untuk mengatasi persoalan ini dengan tuntas," ujarnya di Mataram, Jumat.

Taufan mengaku telah mendapatkan begitu banyak laporan dari pelaku pariwisata di kawasan wisata Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air (Tramena) terkait krisis air bersih tersebut.

Pria asal Lombok itu mengaku sangat prihatin dengan krisis air bersih yang sedang melanda KSPN Gili Tramena, khususnya di Gili Meno.

"Situasi tersebut tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat setempat, tetapi juga pada sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah tersebut," ujarnya.

Untuk itu, Taufan mengharapkan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Pemerintah Provinsi NTB untuk segera duduk bersama dengan para pemangku kepentingan pariwisata guna mencari solusi cepat untuk mengatasi masalah ini.

Sebagai usulan untuk solusi cepat, Taufan menyarankan beberapa langkah konkret yang dapat segera dilakukan. Pertama, menyediakan tangki air darurat. Menyediakan tangki-tangki air darurat di berbagai titik di kawasan tiga gili untuk memastikan pasokan air bersih sementara bagi penduduk dan wisatawan.

Kedua, menurut Taufan, semua pihak harus berupaya memastikan infrastruktur pengelolaan air yang ada diperbaiki dan dirawat dengan baik, serta mempercepat pembangunan infrastruktur baru yang lebih efisien.

Langkah ketiga adalah mengajak sektor swasta yang bergerak di bidang teknologi air bersih untuk berkolaborasi dalam menyediakan solusi inovatif, seperti pemasangan instalasi desalinasi air laut.

Keempat, mengadakan kampanye edukasi tentang penghematan air kepada masyarakat dan pelaku usaha pariwisata di kawasan wisata Gili Tramena, untuk memastikan penggunaan air yang bijak dan berkelanjutan.

"Kita semua harus bertindak cepat dan tepat untuk mengatasi krisis ini agar tidak semakin parah dan mengganggu perekonomian serta kehidupan masyarakat di KSPN Gili Tramena," katanya.

Baca juga: Mendagri usul Pemda berhasil kelola air dapat insentif Rp10 miliar

Baca juga: BKSAP DPR: World Water Forum Ke-10 momen cegah terjadinya krisis air

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024