Surabaya (ANTARA News) - Calon anggota legislatif di Kota Surabaya mengkritik kebijakan Komisi Pemilihan Umum yang membatasi sosialisasi pemilu berupa pemasangan alat peraga kampanye sehingga banyak warga yang tidak tahu pelaksanaan pemilu.

Caleg DPRD Surabaya dari Partai Golkar Ismet Rama, Kamis, mengatakan pernyataan salah satu komisioner KPU Surabaya Edward Dewaruci yang menganggap banyak warga Surabaya tidak mengetahui tanggal pelaksanaan pemilu karena caleg kurang sosialisasi adalah kesalahan.

"Jangan menyalahkan caleg, itu semua dampak dari pembatasan pemasangan atribut kampanye," katanya.

Menurut dia, jika tidak ada pembatasan itu, maka sosialisasi pelaksanaan pemilu kepada warga akan tercapai. Hal ini dikarenakan, setiap atribut kampanye selalu diberi penjelasan mengenai kapan pemilu digelar.

"Itu bagian dari sosialisasi ke masyarakat. Tapi kalau dibatasi seperti itu, selain warga tidak tahu pelaksanaan pemilu, juga warga tidak mengetahui siapa wakil rakyatnya yang akan dipilih," katanya.

Saat ditanya pembatasan itu dilakukan agar caleg bisa terjun langsung ke masyarakat untuk sosialisasi, Ismet mengatakan semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Tidak ada makan siang gratis. Warga mengerti benar soal itu," katanya.

Sementara itu, KPU sendiri mensosialisasikan pemilu dengan memasang baliho, spanduk dan lainnya hampir di semua titik di Surabaya. "Sedangkan caleg tidak boleh pasang. Gambarnya KPU lebih banyak," katanya.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya Edward Dewaruci sebelumnya menilai banyak warga di Kota Pahlawan yang tidak mengetahui tanggal pelaksana pemilihan umum legislatif dikarenakan para calon anggota legislatif kurang mensosialisikan ke warga.

"Dari pantauannya di lapangan diperkirakan hanya sekitar 60 persen warga yang mengetahui tanggal pencoblosan yang akan digelar pada 9 April 2014," katanya.

Edward memperkirakan, minimnya pengetahuan masyarakat terhadap waktu pelaksanaan Pemilu akibat minimnya sosilisasi yang dilakukan oleh para caleg.

Selama ini, menurutnya, para caleg hanya sibuk mensosialisasikan tanda gambar mereka. Padahal caleg juga mempunyai kewajiban untuk mensosialisasikan tanggal pemilihan umum.

"Mereka jarang bersentuhan langsung dengan masyarakat, hanya pasang tanda gambar," katanya.

(A052/I007)

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2014