Banda Aceh (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) bersama Yayasan Lauser International (YLI) sejak Jum`at (1/9) menurunkan gajah jinak untuk mengatasi gangguan gajah liar yang selama ini meresahkan warga di Kecamatan Trumon dan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan. Demikian dikemukakan Direktur YLI Medan, Sumatera Utara, melalui Bagian Monitoring dan Protection officer, Rudi H. Putra kepada wartawan Tapaktuan, Ibukota Aceh Selatan, Minggu (3/9). Ia mengatakan, untuk melakukan penggiringan dan penangkapan gajah liar yang selama ini mengganggu kehidupan warga di dua kecamatan tersebut, pihaknya bersama BKSDA NAD menurunkan 12 orang dan dibantu dua ekor gajah jinak yang didatangkan dari pusat pelatihan gajah Saree, Kabupaten Aceh Besar. "Kita akan upayakan agar gajah-gajah liar yang selama ini sering mengganggu kehidupan warga segera berakhir, saya berharap dukungan dari seluruh warga masyarakat," kata Rudi. Menurutnya, selama ini YLI tidak berpangkutangan terhadap persoalan yang dialami warga Trumon, namun akibat keterbatasan dana untuk mendatangkan gajah jinak, terpaksa penanggulangan selama ini dilakukan dengan cara tradisional yakni dengan meledakkan mercon. Untuk mendatangkan gajah jinak ke kabupaten penghasil pala itu, YLI dan BKSDA membutuhkan dana sebesar Rp165 juta. Dana tersebut bersumber dari YLI sebesar Rp56 juta, sedangkan kekurangan diharapkan akan ditutupi oleh BKSDA dan Pemerintah Daerah, katanya. Sementara itu, aktivis LSM, TAF Haikal mengatakan gangguan gajah liar yang sering terjadi di Aceh Selatan dan di Aceh pada umumnya akibat penebangan hutan secara liar, sehingga habitat bintang tersebut semakin sempit yang akhirnya turun ke pemukiman penduduk. "Ilegal loging adalah penyebab utama mengamuknya gajah liar, pihak berwajib diharapkan tidak tinggal diam, segera tindak pelaku perambahan hutan itu sesuai hukum yang berlaku," katanya. Dalam beberapa bulan terakhir amukan gajah liar telah merusak puluhan unit rumah dan tanaman petani seperti sawit, jagung, kelapa dan padi, bahkan seorang petani Ny. Nizar warga Desa Kapa Sesak, Kecamatan Tromon Timur, meninggal akibat diinjak gajah. Camat Trumon Timur, Said Azhar dan Camat Trumon Fahkruddin berharap pihak BKSDA dan YLI menuntaskan persolan tersebut sampai bebar-benar tuntas, sehingga gajah-gajah liar tersebut tidak kembali untuk menghancurkan lahan perkebunan dan memporakporandakan kediaman penduduk. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006