Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengusulkan penggantian terhadap hewan ternak yang mati terdampak bencana banjir dan banjir bandang di daerah itu ke Kementerian Pertanian RI.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Sukarli di Padang Minggu mengatakan, usulan itu telah disampaikan namun saat ini di Kementan RI belum ada alokasi anggaran untuk penggantian hewan ternak terdampak bencana tersebut.

"Kita sudah koordinasikan langsung ke direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI. Namun saat ini Kementan RI memang fokus pada perbaikan lahan pertanian untuk mendukung ketersediaan pangan khususnya tanaman pangan," katanya.

Namun ia mengatakan bagi peternak yang tergabung dalam kelompok, akan menjadi prioritas untuk difasilitasi tahun depan sesuai usulan pemerintah kabupaten/kota.

Ia menyebutkan, hingga saat ini berdasarkan data yang diterima ada sekitar 27.320 ekor ternak yang terdampak bencana banjir dan banjir bandang di Sumbar. Data itu masih bersifat umum yang akan lebih didetailkan kembali.

Banjir dan banjir bandang melanda sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar sejak awal tahun 2024. Pada Maret 2024 sejumlah kabupaten dan kota dilanda banjir dan banjir bandang. Kabupaten Pesisir Selatan menjadi daerah yang paling parah terdampak bencana.

Kemudian pada Mei 2024 banjir dan banjir bandang kembali terjadi pada tiga kabupaten/kota di Sumbar, yaitu Tanah Datar, Agam, dan Padang Panjang.

Bencana tersebut mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi daerah. Selain infrastruktur yang rusak parah, bencana juga mengakibatkan lahan pertanian gagal panen dan hewan ternak masyarakat mati.

Bencana banjir dan banjir bandang itu diperkirakan mengakibatkan total kerugian mencapai Rp1,5 triliiun masing-masing Rp1 triliun kerugian di Pesisir Selatan, dan Rp516 miliar kerugian di Tanah Datar, Padang Panjang dan Agam.*

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA 2024