Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga, sub holding Commercial & Trading Pertamina, menangani kebutuhan warga Desa Tasikharjo, Kabupaten Tuban yang mengungsi di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Jawa Timur.

“Saat ini tim terus mendampingi warga di posko pengungsian BPBD. Kami memastikan kondisi dan kebutuhan warga di posko tersebut aman,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR Jatimbalinus Ahad Rahedi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Ahad menyatakan Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), BPBD, serta lembaga dan instansi terkait lainnya di Tuban dalam memastikan keamanan kondisi warga yang mengungsi.

Para warga terdampak juga mendapatkan pengecekan medis di posko. Kebutuhan untuk konsumsi warga yang mengungsi di posko juga terjamin.

“Bersama dengan tim dari Puskesmas Jenu kami melakukan pengecekan medis bagi masyarakat di Posko, dan juga menyiapkan kebutuhan konsumsi untuk warga,” ujar dia.

Untuk keselamatan, Pertamina Patra Niaga mengimbau kepada masyarakat di sekitar area Terminal BBM untuk tidak merokok maupun menyalakan api, hingga kondisi dinyatakan sepenuhnya aman.

Ahad juga memastikan bahwa penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke masyarakat di Tuban, Jawa Timur, tetap normal meski mengalami kebocoran pipa pada Senin dini hari.

Dia menjelaskan Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tuban bergerak cepat dalam menangani kebocoran pipa yang terjadi pada Senin pukul 02.00 WIB dini hari.

Langkah pertama yang dilakukan, kata dia, adalah memastikan dinding pengamanan mampu memagari agar rembesan tidak meluber (auto protection).

Selain itu, penanganan dilakukan dengan mengerahkan vacuum truk (penyedot minyak) dan oil absorbent (penyerap minyak) agar minyak yang keluar segera tertangani.

“Kondisi sudah berangsur membaik dan penyebab kebocoran masih dalam investigasi,” kata dia.

Baca juga: Pertamina sebut penyaluran BBM ke masyarakat Tuban tetap normal
Baca juga: Pertamina: Gudang LPG yang terbakar di Bali diduga tempat pengoplosan


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024