Denpasar (ANTARA) -
Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Bali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) gudang penyimpanan gas elpiji yang terbakar di Jalan Cargo II Nomor 6, Kelurahan Ubung Kaja, Denpasar Utara, Senin.

Kasubbid Fisika dan Komputer Laboratorium Forensik Polda Bali AKBP Anang Kusnadi di lokasi kejadian mengatakan upaya penyelidikan laboratoris tersebut baru tahap awal untuk membersihkan puing-puing atap bangunan yang terbakar.
 
"Baru angkat-angkat atapnya menyingkirkan (puing-puing) supaya kita bisa lihat. Baru awal," katanya.

Anang sendiri belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hasil olah TKP yang dilakukannya bersama dengan beberapa petugas Labfor di lokasi. Ia mengatakan akan melanjutkan penyelidikan pada sore atau esok hari (Selasa 11/6).
 
"Belum sampai ke sana (dugaan oplosan). Belum ada indikasi. Baru kita periksa. Nanti kalau beres semua baru kita masuk lagi," kata dia saat ditanya terkait dengan dugaan pengoplosan gas di gudang tersebut.
 
Dia mengatakan olah TKP dilakukan untuk menentukan secara pasti penyebab terjadinya ledakan di tempat yang menyebabkan 18 orang pekerja mengalami luka serius tersebut. Saat ditanya terkait apa saja yang terlihat dalam pemeriksaan awal tersebut, Anang enggan memberikan informasi berdalih menunggu hasil pemeriksaan secara menyeluruh agar tidak memberikan informasi.
 
Dalam pantauan ANTARA di lapangan, gudang yang diduga menjadi tempat pengoplosan gas elpiji tersebut dipasang garis polisi. Pagar pintu masuk gudang tersebut pun digembok. Tampak juga beberapa buah CCTV yang terpasang di areal depan gudang yang mengarah ke jalan utama dan gerbang masuk gudang.
 
Di sela-sela gerbang, sekilas terlihat masih ada dua kendaraan roda empat yang terparkir berisi tabung gas elpiji.
 
Salah seorang warga yang menyaksikan peristiwa kebakaran itu terjadi Panji Sani Darusman (34) mengungkapkan bahwa gudang tersebut memang selalu dikunci. Pintu gerbang biasanya dibuka pada saat ada mobil bermuatan gas elpiji yang keluar masuk gudang.
 
Beberapa pekerja yang bekerja di dalam gudang biasanya memarkir kendaraan di depan jalan. Panji yang juga pertama kali melihat adanya kebakaran di lokasi mengatakan para karyawan yang menjadi korban ledakan gas elpiji dalam gudang tersebut pada Minggu 9 Juni 2024 melompat lewat tembok.
 
"Jadi kan pintu tertutup. Ada empat orang yang awalnya melompat lewat pagar tembok. Saat lihat itu saya bangunkan anak-anak untuk lari karena kan pikirannya pasti ada ledakan gas," katanya.
 
Saksi menyebutkan setiap hari, beberapa kendaraan roda empat mulai pick up hingga truk bergantian keluar masuk gudang dengan membawa tabung gas berwarna hijau dan biru. Aktivitas keluar masuk kendaraan di gudang tersebut pun terlihat mulai pagi hingga malam hari.

Menurut keterangan Panji, petugas Kepolisian yang mengaku anggota Polda Bali pada akhir tahun lalu sempat mendatangi lokasi untuk mengecek lokasi, namun karena tidak ada aktivitas, maka anggota tersebut tidak bisa masuk ke dalam gudang.

Baca juga: Polisi: 18 korban kebakaran gudang elpiji di Denpasar dirawat di 5 RS

Baca juga: Pertamina: Gudang LPG yang terbakar di Bali diduga tempat pengoplosan

Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024