Jakarta (ANTARA News) -  PT Transjakarta akan mengambil alih pengelolaan terminal di DKI Jakarta yang selama ini  berada di bawah wewenang Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Nanti hampir di semua terminal kita minta izin DPRD sama Gubernur sudah sepakat jadi harus kita dikelola nanti terminal kita akan sekelas terminal-terminal di negara maju," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)  di Balaikota, Jumat.

Hal tersebut dikemukakan Ahok karena dirinya menilai sistem pengelolaan terminal yang selama ini dilakukan oleh Dinas Perhubungan kurang memuaskan, karena masih banyak oknum-oknum yang memanfaatkan keberadaan terminal sebagai lahan bisnis.

Ahok menilai saat ini terminal di DKI Jakarta semrawut oleh PKL dan dikuasai preman sehingga rawan tindakan kriminalitas.

"Iya, nantikan kita bisa dapat untungkan. Terminal itu Punya Pemprov DKI. Sekarangkan dishub, mana beres semua," katanya.

Ahok menginginkan semua moda transportasi di Jakarta bisa saling terhubung.

"Jadi betul-betul transportasinya Jakarta yang bisa antar sampai ke rumah-rumah, misalnya dari MRT orang turun pindah ke bus besar lalu pindah ke bus sedang," katanya.

Ahok juga sudah meminta secara resmi perwakilan salah satu direksi dari PT KAI untuk memimpin PT Transjakarta guna mengelola terminal-terminal di Ibu Kota.

"Kita minta beberapa direksi PT KAI yang sudah teruji dan kita minta orang yang paling top dari KAI yang bagus-bagus untuk duduk di sana," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2014