Melbourne (ANTARA New) - Bosnia Herzegovina tertidur kembali setelah perjalanan mengejutkan petenisnya Damir Dzumhur di Australia Terbuka berakhir hari ini usai dikalahkan petenis nomor tujuh dunia Tomas Berdych dua set langsung.

Petenis berusia 21 tahun berperingkat 188 ini berjaya di babak pertama dan kedua setelah melewati hadangan Jan Hajek dan Ivan Dodig, namun terhenti di babak 32 Besar oleh Berdych si jago servis dari Ceko dengan 6-4, 6-2, 6-2 dalam waktu satu jam 45 menit di Hisense Arena.

Apapun hasilnya, Dzumhur telah menempatkan Bosnia Herzegovina dalam peta tenis dunia tahun ini yang saat bersamaan timnas sepakbolanya lolos pertama kali ke Piala Dunia untuk berlaga di Brazil nanti.

Dzumhur diselamati banyak pihak usai pertandingan, termasuk juara enam kali Grand Slam Novak Djokovic yang berasal dari Serbia.

"Hanya beberapa saat setelah pertandingan, saya berbicara dengan Novak dan dia berkata kepada saya selamat dan dia bilang saya sungguh membutuhkan banyak pertandingan lagi," kata Dzumhur.

"Novak adalah salah satu petenis terbaik dalam sejarah tenis dan kata-katanya sangat berarti bagi saya. Senang mendapati pemain seperti dia mengucapkan kata-kata indah kepada saya sehingga saya pun menjadi berbesar hati."

Sedangkan Berdych berkata, "Saya kira kita bisa melihatnya lagi dia di sini untuk beberapa tahun nanti.  Dia anak muda. Dia sangat lapar. Dia melewati kualifikasi, memainkan dua pertandingan yang solid. Saya kira dia adalah pemain yang sangat berbakat."

Koran dan televisi Bosnia berlomba mewawancarainya. "Mereka sungguh terkejutkan oleh permainan saya dan mereka bilang seluruh Bosnia tak bisa tidur malam ini," kata Dzumhur.

"Mereka bilang semua orang berada di depan televisinya untuk menonton dan mereka sungguh bangga.  Mereka menyebut ini sukses yang tak dicapai orang lain sebelumnya. Mereka berharap saya dapat melakukannya lagi."

"Saya sungguh bangga menjadi orang Bosnia dan saya sungguh senang Bosnia bisa memiliki event besar seperti ini. Saya berharap saya bisa datang lagi ke sini dan di Grand Slam lainnya mewakili Bosnia Herzegovina karena negara kecil layak mendapatkannya dan bahwa negara kecil memerlukan sukses olah raga."

Dzumhur yang lahir di Sarajevo Mei 1992, sebulan setelah Perang Bosnia pecah, bangga menciptakan ketertarikan besar negaranya pada tenis.

"Tenis di Bosnia sangat tidak populer hingga kini dan senang saya menempatkan tenis pada level lebih tinggi di Bosnia," kata dia seperti dikutip AFP.  "Sepak bola dan kini tenis adalah sungguh dua hal terbesar dalam olah raga Bosnia. Itu yang dibilang orang-orang kepada saya."

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2014