Siak, Riau, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Siak, Riau, dan Pemerintah Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, melaksanakan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) terkait kerja sama di bidang pembangunan dan kebudayaan khususnya budaya Melayu.
 
Bupati Siak Alfedri dan Penjabat Bupati Batu Bara Nizhamul melakukan penandatanganan MoU di Kantor Bupati Siak, Senin. Kedua daerah memiliki hubungan kekerabatan yang dekat pada zaman Kerajaan Siak.
 
"Alhamdulillah kita sudah menandatangani MoU antara Pemkab Siak dan Batu Bara baik dalam bidang pembangunan maupun bidang kebudayaan khususnya budaya Melayu, karena sejarahnya dahulu banyak kesamaan budaya di Kabupaten Siak dan Batu Bara," kata Bupati Siak Alfedri.

Baca juga: Pemkab dukung seminar internasional kitab hukum Kerajaan Siak
 
Menurut dia, Kerajaan Baru Bara didirikan oleh Datuk dari Kerajaan Pagaruyung yang sekarang berada di daerah Sumatera Barat. Datuk tersebut masih berkerabat dengan pendiri Kerajaan Siak, Raja Kecil yang juga tumbuh di Kerajaan Pagaruyung.
 
Alfedri berharap penandatangan MoU ini tidak hanya berhenti sampai di sini, namun harus terus berjalan baik di dinas-dinas terkait khususnya dinas kebudayaan. Untuk itu, harus saling berkomunikasi dengan dinas kebudayaan kedua daerah.

Baca juga: Kenduri Swarnabhumi dinilai berhasil angkat kemajuan budaya Melayu
 
"Ini agar nantinya tercipta kerja sama yang baik dalam membangun budaya antara Kabupaten Siak dan Kabupaten Batu Bara di masa yang akan datang," ujarnya.
 
Sementara itu, Pj Bupati Batu Bara Nizhamul mengatakan penandatangan MoU ini merupakan sejarah dan momentum yang berharga bagi Kabupaten Batu Bara. Hal ini mengingat antara Kabupaten Siak dan Kabupaten Batu Bara sangat identik meskipun berbeda provinsi.

Baca juga: Pemkab Siak gelar ritual tolak bala "Ghatib Beghanyut"
 
"Hari ini sejarah hubungan Kabupaten Siak dan Batu Bara kembali dibangun, kita tentunya berharap dengan ditandatangani kesepakatan ini menjadi tonggak yang baik yang menjadikan negeri kembar Kabupaten Batu Bara seperti cerita dahulu," ujar Nizhamul.

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024