Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia mengecam keras serangan dan serbuan kejam tentara Israel ke kamp pengungsi Nuseirat yang menewaskan lebih dari 270 rakyat Palestina yang tidak berdosa dan mencederai 600 orang lainnya.

Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) dalam pernyataan persnya dikeluarkan di Putrajaya, Senin, mengatakan tidak wajar membenarkan Israel melakukan pembunuhan sewenang-wenang dan menyasar tempat perlindungan pengungsi.

Tindakan yang Israel lakukan saat perundingan damai antara pihak-pihak yang berkonflik sedang berjalan itu, menurut Wisma Putra, menggambarkan ketidakikhlasan rezim Israel.

Pengeboman dan serangan terus-menerus Israel dalam 247 hari telah membunuh sedikitnya 37.000 rakyat Palestina, di mana kebanyakan dari mereka merupakan wanita dan anak-anak, serta menyebabkan lebih banyak lagi luka-luka.

Meski seruan dan bujukan berkali-kali masyarakat internasional dan badan kemanusiaan untuk menghentikan pembunuhan tidak berperikemanusiaan sudah dilakukan, Israel terus melancarkan serangan tanpa rasa bersalah dan menjadi penyebab dilancarkannya salah satu operasi yang memakan kerugian paling besar bagi rakyat Palestina.

Untuk itu, Malaysia mendesak masyarakat internasional untuk menggunakan semua jalan penyelesaian yang ada untuk mengakhiri konflik tersebut dan mencegah kehilangan lebih banyak nyawa yang tidak bersalah.

Serangan secara terus-menerus terhadap orang awam itu menyamai kejahatan perang dan pembunuhan masal atau genosida, mengejek hukum internasional, dan hukum kemanusiaan internasional, demikian pernyataan tersebut.

Pernyataan pers itu juga menyebutkan agar pemimpin Israel harus dibawa ke muka pengadilan atas pendudukan haramnya di Palestina dan tindakan mengorbankan nyawa manusia.


Baca juga: Ribuan orang di Maroko dukung Gaza dan serukan diakhirinya genosida
Baca juga: RS di Gaza kewalahan tangani banyaknya korban serangan Israel

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2024