Surabaya (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya menuntaskan pemberangkatan jamaah calon haji tahun 2024 setelah memberangkatkan Kelompok Terbang (Kloter) 106.

Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Mufi Imron Rosyadi menjelaskan kloter terakhir tersebut merupakan jamaah gabungan dari Kabupaten Pamekasan, Sidoarjo, Gresik, dan Kota Surabaya.

"Seluruhnya dari Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan sebanyak 39.322 calon haji sesuai kuota yang ditetapkan tahun 2024," katanya saat dikonfirmasi usai memberangkatkan jamaah calon haji Kloter 106 di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Senin petang.

Baca juga: Embarkasi Surabaya dapat layanan "fast track"

Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Plt Kakanwil Kemenag Jatim) itu menjelaskan sejak proses keberangkatan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, mulai Kloter 1 pada 12 Mei 2024 hingga kloter terakhir hari ini, terdata sebanyak 15 calon haji yang dipulangkan ke daerah asal karena sakit tak kunjung sembuh.

Selain itu, tiga calon haji meninggal dunia di Embarkasi Surabaya menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.

Namun,  Mufi memastikan seluruhnya telah digantikan oleh calon haji dari daftar cadangan.

Baca juga: Pj Gubernur Jatim berangkatkan JCH kloter pertama embarkasi Surabaya

"Jadi, terpenuhi kuotanya. Begitu ada calon haji yang pulang atau sakit dan dirawat diganti dengan calon haji di daftar cadangan berdasarkan urutan berikutnya," ujar dia.

Dia juga meminta jamaah calon haji selama menjalani ibadah di Tanah Suci agar menjaga kesehatan, mengingat kondisi cuaca yang sangat panas di Arab Saudi, di antaranya membawa persediaan air minum, payung, memakai kaca mata hitam dan alas kaki, serta tidak terlambat makan agar tetap prima.

Sementara PPIH mencatat sampai Senin sebanyak sembilan calon haji dari Embarkasi Surabaya meninggal dunia di Tanah Suci.

Baca juga: BBKK Surabaya ungkap masalah kesehatan jamaah calon haji

Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Surabaya Rosidi Roslan menyarankan jamaah tidak memforsir tenaganya selama berada di Tanah Suci.

"Jadi jaga kondisi, tenaganya jangan diforsir, agar pada waktu di Arafah bisa beribadah dengan baik," tuturnya.

Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nasrullah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024