Makkah (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengingatkan operasional bus shalawat dihentikan sementara mulai 11 Juni 2024 dan beroperasi lagi pada 20 Juni 2024.

Kepala Seksi Layanan Transportasi Daker Makkah Syarif Rahman mengatakan penghentian sementara dilakukan karena bus shalawat akan ditarik pihak pengelola untuk difokuskan pada pelayanan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Baca juga: Operasional bus shalawat berhenti sementara jelang puncak haji

"Layanan bus shalawat menjelang wukuf di Arafah itu akan berhenti sementara, itu mulai besok tanggal 4 Zulhijjah 1445 H atau 11 Juni 2024 siang. Jadi setelah itu, istilahnya sudah memasuki masa tenang untuk persiapan wukuf di Arafah," kata Syarif di Makkah, Senin.

Bus shalawat disiapkan oleh Kementerian Agama untuk mengantar jamaah calon haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram. Bus ini beroperasi selama 24 jam dan gratis.

Baca juga: Disiapkan 8 Bus Shalawat khusus, antar lansia ke Masjidil Haram

Menurut Syarif, bukan hanya bus shalawat saja yang ditarik oleh Naqabah (organda Saudi). Bus yang digunakan jamaah dari berbagai negara juga ditarik untuk konsentrasi persiapan Armuzna. Bus shalawat akan kembali beroperasi setelah kegiatan di Armuzna selesai.

"Diimbau kepada jamaah haji Indonesia memanfaatkan kesempatan ini (penghentian operasional) untuk beristirahat. Mempersiapkan fisik dan mental untuk puncak haji di Armuzna," ujarnya.

Bila ada yang ingin tetap ke Masjidil Haram, kata dia, jamaah bisa menggunakan taksi. Namun, perlu diingat ongkos taksi menjelang puncak haji akan naik dari hari-hari biasa.

Baca juga: Bus Shalawat layani 7.884 CJH di Asrama Haji Sudiang

"Naik taksi, tetapi lagi-lagi supaya diketahui bahwa ongkos naik taksi semakin ke sini semakin mahal. Kami tidak menyarankan untuk memaksakan diri ke Masjidil Haram agar bisa siap untuk melaksanakan wukuf," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024