Mamuju (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) membina masyarakat dalam mengembangkan usaha pengolahan madu.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DTPHP Sulbar, Nur Kadar di Mamuju, Senin, mengatakan, DTPHP Sulbar melaksanakan whorkshop untuk membina kelompok usaha masyarakat agar memiliki kemampuan membangun usaha pengolahan madu di Kabupaten Mamuju.

Baca juga: Peternak madu ungkap sulitnya ekspor madu terkait standar baku

Ia mengatakan, DTPHP Sulbar memberikan arahan dan pendampingan mengenai pengembangan usaha pengolahan madu , serta memberikan bantuan alat pengolahan madu kepada kelompok pengolahan madu "Aisyah" di Mamuju.

"Alat pengolahan madu yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, agar maksimal dalam mengolah usaha lebah madu, yang dapat bernilai ekonomi meningkatkan kesejahteraannya," katanya.

Baca juga: Peneliti Universitas Brawijaya kembangkan teknologi pengolahan madu

Ia menyampaikan, pengembangan usaha pengolahan lebah madu sangat menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan masyarkat, karena madu memiliki khasiat dan manfaat bagi manusia.

"Madu dapat menjadi obat, juga mengandung gizi yang tinggi, dan memiliki beraneka macam manfaat lainnya, sehingga diminati masyarakat," katanya.

Baca juga: Cerita pengusaha lokal Malang merintis usaha madu

Ia mengatakan, harga jual madu di wilayah Sulbar mencapai Rp90 ribu per botol berisi 500 gram madu, sehingga sangat menguntungkan bagi masyarakat ketika dikelola dalam bentuk bisnis.

Oleh karena itu, Pemprov Sulbar akan terus membantu mengembangkan usaha pengolahan lebah madu agar dapat berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan memajukan ekonomi daerah.

Baca juga: Madu asli bisa dikenali dari rasa dan aroma
Baca juga: Peneliti IPB serukan keterlibatan semua pihak jaga populasi lebah

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024