Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad mengimbau para jamaah calon haji Indonesia yang masih menunggu penerbitan kartu Nusuk agar menunjukkan salinan visa haji kepada petugas.
 
"Kami minta kepada para jemaah yang masih menunggu penerbitan kartu Nusuk untuk memperlihatkan salinan visa kepada petugas. Jadi, tidak perlu membawa paspor ke mana-mana, khawatir hilang," kata Dubes Abdul saat menemui para ramu undangan haji Raja Arab Saudi Salman asal Indonesia di salah satu hotel di Makkah, Senin.
 
Dubes Abdul mengaku bahwa hingga kini dia juga belum mendapatkan kartu Nusuk, namun telah diberikan tasreh dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
 
Tasreh adalah surat izin resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi bagi para jamaah haji.
 
Menurut Dubes Abdul, pembagian kartu nusuk belum merata, sehingga 15.000 calon jamaah haji Indonesia belum memiliki smart card tersebut.
 
"Terdapat sekitar 15 ribu jamaah yang belum memperoleh kartu Nusuk. Sedang dikerjakan, juga termasuk komunikasi dengan maktab/masyariq, asosiasi penyelenggara haji Asia Tenggara di Saudi," katanya.
 
Terkait permasalahan ini, lanjut Dubes Abdul, pihaknya juga telah mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Arab Saudi.

Baca juga: Arab Saudi tidak izinkan jamaah haji ke Tanah Suci tanpa kartu Nusuk
 
Sementara itu, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Duta Besar Andi Rachmianto berharap agar otoritas terkait tidak mempersulit jamaah yang masih menunggu penerbitan kartu Nusuk selama menjalani ibadah.
 
"Keinginan kami selama mereka belum menerima Nusuk agar tidak dipersulit di lapangan selama beribadah. Diharapkan solusi menunjukkan visa sambil menunggu Nusuk dapat mengakses wilayah-wilayah, terutama Masjidil Haram dan di Madinah dan utamanya pada saat wukuf di Arafah," katanya.
 
Kartu pintar Nusuk memiliki banyak manfaat, seperti memudahkan jamaah untuk menemukan lokasi dan memberikan akses ke berbagai tempat suci saat di Makkah dan Madinah.
 
Dengan memindai kode QR yang ada di kartu tersebut, sejumlah data pribadi jamaah, mulai dari foto, nama, nomor visa serta penyedia layanan yang menerbitkan, hingga tempat dan tanggal lahir jamaah bisa dengan cepat diketahui otoritas terkait.
 
Kartu Nusuk dilengkapi sejumlah fitur pengaman, seperti gambar thermochromic yang akan hilang kala terpapar panas, tanda tersembunyi yang hanya terlihat saat terkena sinar ultraviolet, serta pola guilloche berupa jalinan warna-warna unik dalam garis-garis yang rumit.

Baca juga: Arab Saudi luncurkan dompet digital untuk haji dan umrah

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2024