Pontianak (ANTARA) - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat yang didampingi Penjabat Sekretaris Daerah Kota Pontianak Zulkarnain meninjau sekaligus evaluasi pelaksanaan aksi intervensi serentak stunting, di Posyandu Anggrek, Kelurahan Akcaya Kecamatan Pontianak Selatan.

"Kedatangan TPPS Pusat ini menjadi angin segar untuk penurunan stunting di Kota Pontianak. Mengingat angka stunting di Kota Pontianak yang turun secara signifikan dalam tiga tahun terakhir, "ujar Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Zulkarnain di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.

Ia mengatakan pihaknya optimis dapat mencapai target nasional 14 persen pada akhir tahun 2024.

"Sekarang angka stunting berada pada 16,7 persen, di tahun 2022 itu 19,7 persen dan pada 2021 ada pada angka 24 persen. Ini penurunan yang sangat signifikan,” jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Pontianak telah mencanangkan Intervensi Serentak Stunting dan Jambore Kader Posyandu sebagai bentuk komitmen bersama melaksanakan sepuluh aksi intervensi serentak stunting atas arahan TPPS Pusat.

"Kedatangan TPPS Pusat untuk melihat kondisi riil di lapangan. Jadi dari perwakilan Sekretariat Wakil Presiden datang untuk melihat langsung, kami siapkan apa adanya, jadi perwakilan Setwapres mengetahui inilah rutinitas posyandu di Kota Pontianak,” kata dia.

Posyandu Anggrek tergabung sebagai Integrasi Layanan Primer (ILP), yang merupakan bagian penting dalam transformasi sistem kesehatan di layanan primer. ILP berfokus pada tiga hal, yaitu siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan; perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kelurahan dan pedukuhan; serta memperkuat pemantauan wilayah setempat.

“Pelayanan termasuk posyandu remaja dan lansia, yang datang bukan hanya balita. Ini sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan,” papar dia.

Baca juga: Anak di Posyandu terintegrasi RPTRA Taman Sawo bebas stunting

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan (PMPP) Setwapres RI Maria Selly menyampaikan, pihaknya menjadi penanggungjawab pemantau pelaksanaan intervensi serentak penurunan stunting.

Ada lima kabupaten dan kota yang dimonitoring di Kalimantan Barat yaitu Kabupaten Landak, Mempawah, Kubu Raya, Kota Pontianak dan Singkawang.

“Kami memantau bagaimana posyandu dari meja 1 sampai meja 5, bagaimana caranya sesuai standar yang diberikan, dari datanya kami laporkan ke pusat,” paparnya.

Secara umum, menurut Maria, pelayanan di Posyandu Anggrek sudah sangat baik dengan didukung pemerintah daerah, baik dari kota maupun provinsi. Antusias masyarakat lansia sangat tinggi.

“Mereka sangat antusias dan kader-kader dari posyandu juga mendukung hal ini. Posyandu di sini bukan hanya untuk ibu hamil dan balita, ini jadi hal yang positif,” terangnya.

Intervensi Serentak Stunting ini dilaksanakan untuk membangun komitmen setiap pihak, bukan hanya dari kader posyandu, tetapi juga para sasaran. Maria berharap, apabila ada perkembangan sasaran yang kurang baik, agar segera ditindaklanjuti.

“Sebenarnya tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mencegah stunting baru, kalau semua perhatian terhadap sasaran, maka upaya yang harus dilakukan adalah pencegahannya,” pungkasnya.

Selain ke Posyandu Anggrek, TPPS Pusat juga akan melaksanakan monitoring ke Posyandu Surya Sehat di Jalan Parit Haji Husin I. Lokasi itu sebelumnya juga telah didatangi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Ia menilai Posyandu Surya Sehat perlu dilakukan peningkatan lebih lanjut.

Baca juga: Tekan stunting, ASN di Jember diwajibkan miliki anak asuh

Pewarta: Dedi
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024