Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi global Microsoft menyatakan bahwa perangkat kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) generatif Copilot for Microsoft 365 dapat membantu peningkatan produktivitas perusahaan.

"Di Indonesia, berbagai organisasi lintas skala dan industri telah mengintegrasikan tool generative AI seperti Copilot for Microsoft 365 ke dalam alur kerja mereka sehari-hari untuk meningkatkan produktivitas," kata Go-to-Market Lead AI at Work & AI in Cybersecurity (ASEAN) Microsoft Ricky Haryadi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Ricky mengatakan bahwa Copilot for Microsoft 365 dapat memperkaya pengalaman kerja dan membantu pengguna memahami manfaat AI generatif dalam dunia kerja, sehingga dapat menggunakannya untuk berkreasi lebih banyak.

Dia mengatakan bahwa perusahaan seperti Indosat Ooredoo Hutchinson, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), dan perusahaan finansial teknologi DANA telah menggunakan Copilot for Microsoft 365 dalam upaya peningkatan produktivitas karyawan.

Menurut dia, pengintegrasian kapabilitas Copilot for Microsoft 365 dilakukan pada berbagai fungsi di Indosat, termasuk fungsi digital, sumber daya manusia, jaringan, dan Business-to-Business.

Pengguna Copilot for Microsoft 365, kata dia, menyatakan bahwa AI membantu proses kreatif, fokus pada pekerjaan-pekerjaan penting, hingga memberikan solusi bagi masalah pelanggan secara lebih cepat dan efisien.

Baca juga: Microsoft tambahkan bot Copilot di aplikasi Telegram
Baca juga: Lima kiat manfaatkan AI Generatif Copilot Microsoft secara optimal


Ricky juga menyampaikan hadirnya sejumlah fitur baru pada perangkat AI tersebut, termasuk di antaranya fitur auto-complete baru di kotak prompt.

Copilot for Microsoft 365 sekarang dapat membantu orang yang baru menuliskan prompt dengan menawarkan untuk melengkapinya serta menyarankan prompt yang lebih rinci berdasarkan apa yang sedang diketik untuk memberikan hasil lebih baik.

Fitur rewrite baru dalam Copilot akan membantu pengguna yang mengetahui keinginan mereka, tetapi mungkin tidak memiliki kata yang tepat untuk menjelaskannya untuk mengubah prompt dasar menjadi lebih kaya dengan sekali klik.

Selain itu, ada Catch Up, yakni antarmuka percakapan baru yang menampilkan personal insights berdasarkan aktivitas terbaru dan memberikan rekomendasi yang responsif.

Lalu, ada kemampuan baru di Copilot Lab yang memungkinkan orang untuk membuat, menerbitkan, dan mengelola prompt yang disesuaikan dengan pengguna serta untuk tim, peran, dan fungsi spesifik mereka.

Ricky juga menegaskan bahwa Copilot berkomitmen menjaga data dan privasi pengguna tetap terlindungi dari risiko yang mungkin terjadi.

"Data pengguna adalah milik pengguna. Data Anda tidak digunakan untuk melatih atau memperkaya model AI, tetap terlindungi di setiap langkah sebagai bagian dari customer copyright commitment kami," katanya.

Baca juga: Microsoft: 92 persen karyawan kantoran di Indonesia gunakan AI
Baca juga: OpenAI buat ChatGPT lebih cepat dan pintar untuk pengguna berbayar

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2024