"Pada Sabtu (11/1) hingga Senin (13/1) pekan kemarin ada 305 jiwa yang mengungsi dari tiga RT yang sama di RW 12," kata Ketua RW 01 selaku penanggung jawab posko Aula Komplek Garuda, Suwadi, kepada Antara di Jakarta, Minggu malam.
Suwadi mengatakan lokasi pengungsian di Aula Komplek Garuda didominasi warga RT 01 RW 12.
Dari pantauan Antara, lokasi pengungsian berada di samping Sungai Ciliwung.
Di lokasi pengungsian, terdapat dapur umum, perahu karet pinjaman dari Kementerian Pekerjaan Umum, dan sejumlah karung pasir.
"Perahu karet itu untuk mengevakuasi warga sekaligus pengamanan rumah yang ditinggal warga. Kalau pasir di karung untuk antisipasi jika ada tanggul yang jebol," kata Suwadi.
Suwadi mengatakan ketinggian air yang membanjiri permukiman RW 12 mencapai satu meter hingga 2,5 meter.
"Kesehatan warga sudah terlayani di klinik terdekat. Jika ada warga yang sakit, kami langsung bawa ke klinik itu. Dokternya pun selalu mengunjungi lokasi pengungsian ketika dia tidak sibuk kerja," kata Suwadi.
Para petugas posko Aula Komplek Garuda juga memantau informasi ketinggian air di tiga pintu air, yaitu pintu air Katulampa Bogor, pintu air Depok dan pintu air Manggarai.
Berdasarkan komunikasi petugas posko dengan petugas tiga pintu air itu, ketinggian air pada pukul 22.00 WIB di pintu air Katulampa 70 centimeter, pintu air Depok 190 centimeter, dan pintu air Manggarai pada pukul 21.00 WIB 915 centimeter.(*)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014