Makassar (ANTARA) - Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Sulawesi Selatan (Sulsel) Didi Leonardo Manaba mengatakan Festival Sulsel Menari merupakan salah satu ajang budaya yang potensial untuk dijual dalam paket wisata di daerah ini.

Didi Manaba dalam keterangannya, di Makassar, Rabu, berharap ke depan pelibatan industri untuk mendatangkan wisatawan bisa dilakukan, dan persiapan bisa dilakukan lebih awal agar bisa masuk dalam paket wisata oleh pihak tours dan travel.

Didi juga berharap agar pelaksanaan kegiatan pariwisata atau kebudayaan oleh pemerintah provinsi, disosialisasikan lebih masif dan maksimal ke pihak travel agent. Apalagi, Festival Sulsel Menari ini sangat potensial untuk dijual.

Didi mengungkapkan, event Sulsel Menari adalah kegiatan pemerintah provinsi dalam upaya mempromosikan budaya Sulsel sekaligus menjadi pengingat tentang pentingnya kebudayaan yang dibalut dengan tarian.

Ia menjelaskan, Festival Sulsel Menari adalah suatu upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata provinsi dalam promosi budaya serta mengingatkan kita pentingnya suatu budaya dibalut dalam tarian.

Dia mengharapkan ajang tersebut dapat tersosialisasi, bukan hanya ke masyarakat Sulsel, tapi nasional bahkan mancanegara melalui meda sosial dan lain-lain.

Kadisbudpar Sulsel Muhammad Arafah mengatakan Festival Sulsel Menari dipusatkan di Kawasan Lego-lego, Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, sejak 8 hingga 15 Juni 2024.

Kegiatan tersebut pada setiap hari akan ada empat daerah yang akan menunjukkan penampilannya.

Diharapkan pertunjukan ini akan membangkitkan dampak ekonomi bagi Sulsel. Apalagi dengan hadirnya 24.000 penari dari 24 kabupaten dan kota untuk berpartisipasi.

"Sulsel memiliki banyak jenis tarian khas yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten dan kota, serta memiliki banyak sanggar sekitar 1.000 sanggar dengan jumlah anggota sekitar 30 ribu," kata Arafah.
Baca juga: Sejumlah provinsi siap meriahkan ajang "Sulsel Menari" 
Baca juga: Festival Sulsel Menari libatkan 24 ribu penari

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024