Beijing (ANTARA) - China diterpa cuaca ekstrem seperti di bagian Utara terjadi gelombang panas dengan suhu maksimum harian yang mencapai rekor tertinggi dan di Selatan hujan badai diperkirakan akan mengguyur sejumlah besar daerah setingkat provinsi.

Kondisi itu membuat level peringatan cuaca di seluruh China dinaikkan.

Pada Senin (10/6) pukul 06.00 waktu setempat, Pusat Meteorologi Nasional (National Meteorological Center/NMC) China mengeluarkan peringatan cuaca level oranye, level tertinggi kedua dalam sistem peringatan negara tersebut.

NMC memprediksi suhu tinggi pada siang hari di berbagai daerah termasuk Beijing, Tianjin, Hebei, Henan, Shangdong, dan Xinjiang. Di beberapa daerah di Hebei dan Xinjiang, suhu bahkan diperkirakan dapat melampaui 40 derajat Celsius.

Di Provinsi Hebei, China, observatorium meteorologi provinsi itu mengeluarkan peringatan merah untuk suhu tinggi pada Selasa (11/6), pukul 05.00 waktu setempat.

Menurut badan cuaca tersebut, banyak stasiun meteorologi di area yang membentang dari bagian selatan Kota Baoding hingga kota Xingtai dan Handan berpotensi mencatatkan cuaca terpanas dengan suhu melebihi 40 derajat Celsius.

Departemen pertanian dan pedesaan Hebei terus memantau dampak buruk dari suhu tinggi terhadap pertumbuhan dan panen tanaman, sembari terus memberikan panduan kepada para petani tentang penanaman dan panen pada musim panas serta langkah-langkah pencegahan terkait sengatan panas (heatstroke).

"Mulai Selasa hingga Kamis (13/6), suhu tinggi di wilayah tengah dan selatan Provinsi Hebei akan terus meningkat. Namun, presipitasi di seluruh provinsi tersebut akan terjadi mulai Kamis, yang akan meredakan suhu panas," kata Kepala Petugas ramalan cuaca di observatorium tersebut Jin Xiaoqing.

Beijing, Ibu Kota China juga akan dilanda gelombang panas selama tiga hari mulai Selasa.

Komisi Pendidikan Kota Beijing menyarankan agar taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah, serta sekolah menengah kejuruan untuk mengurangi sesi pendidikan jasmani di luar ruangan serta kegiatan di luar ruangan lainnya.

"Seiring meningkatnya suhu, ancaman kebakaran peralatan listrik luar ruangan turut mengalami kenaikan," ujar seorang manajer properti bermarga Zheng di sebuah kompleks perumahan di Distrik Fengtai, Beijing.

"Kami terus mengawasi peralatan yang rentan terhadap panas dan telah mengerahkan tim teknisi untuk memeriksa tiang-tiang pengisian daya kendaraan listrik dan unit pendingin udara luar ruangan," katanya.

Menurut prakiraan cuaca yang dirilis oleh NMC, suhu tinggi diperkirakan akan melanda China utara. Beberapa daerah di bagian tengah dan selatan China utara, sebagian besar area Huanghuai, Shanxi selatan.

Sementara itu di area Guanzhong, Shaanxi diprediksi akan mencatat suhu di atas 35 derajat Celsius selama enam hingga delapan hari. Beberapa area di Henan berpotensi mencatat suhu tinggi semacam itu selama sembilan hingga sepuluh hari

NMC menyebutkan bahwa selama periode tersebut, suhu maksimum harian di beberapa area di Hebei, Henan, Shanxi, dan Shandong dapat mencapai atau melampaui rekor suhu tinggi yang tercatat untuk periode yang sama.

Sejak Senin pukul 08.00 hingga Selasa pukul 06.00 pagi waktu setempat, 27 stasiun meteorologi nasional di Tianjin dan provinsi Shandong, Hebei, dan Jiangsu telah mencatat suhu maksimum harian yang memecahkan rekor untuk awal Juni.

"Belakangan ini, sejumlah besar wilayah di dunia dilanda suhu tinggi. Penyebab utamanya adalah pemanasan global, yang membuat sejumlah daerah dikendalikan oleh berbagai tipe sistem tekanan tinggi, yang menyebabkan periode panas berkepanjangan," kata Kepala Petugas ramalan cuaca di Pusat Iklim Nasional China Zheng Zhihai.

Zheng mengatakan bahwa pemanasan global, beserta pengaruh dari sistem tekanan tinggi kontinental dan sistem tekanan tinggi subtropis Pasifik barat, berkontribusi terhadap peningkatan suhu di China.

Hal itu terkait puncak suhu tinggi pada musim panas tahun ini datang sedikit lebih cepat dari biasanya. Sementara itu di sebelah selatan, terdapat masalah lain yakni hujan badai.

Observatorium nasional China mengeluarkan peringatan biru untuk potensi hujan badai pada Selasa pukul 06.00 waktu setempat dan memperkirakan bahwa hujan lebat akan mengguyur sejumlah area di bagian selatan negara itu.

NMC menyebutkan bahwa dari Selasa pukul 08.00 hingga Rabu pukul 08.00 waktu setempat, curah hujan tinggi hingga sedang diperkirakan akan melanda sebagian daerah di Zhejiang selatan, Fujian utara, Jiangxi tengah dan utara, Hunan selatan, dan beberapa daerah lainnya.

Menurut otoritas cuaca setempat pada Selasa pukul 08.00 waktu setempat,
dalam 24 jam terakhir, wilayah Taihe di Provinsi Jiangxi, China timur, dilanda hujan badai, menerima curah hujan 190 mm.

Pada Senin sore, biro meteorologi Provinsi Jiangxi menginisiasi respons darurat Level IV untuk bencana meteorologi yang signifikan. Untuk mengatasi cuaca ekstrem, Jiangxi meningkatkan upaya darurat untuk melindungi nyawa dan properti warganya.

Langkah-langkah yang diambil meliputi meningkatkan pemantauan erat terhadap kondisi cuaca yang berbahaya, mengoptimalkan sistem peringatan dini, serta memperkuat komunikasi dan koordinasi di antara departemen-departemen terkait seperti departemen perumahan dan konstruksi, transportasi, budaya dan pariwisata, serta energi.

"Risiko bencana seperti banjir dan genangan air di daerah perkotaan tergolong tinggi akibat peningkatan durasi curah hujan yang juga bertumpang tindih dengan area-area presipitasi sebelumnya," kata Kepala petugas ramalan cuaca di observatorium meteorologi Provinsi Jiangxi Xiao An.

Menurut dia, langkah-langkah proaktif dilakukan lebih awal demi mengurangi dampak merugikan dari cuaca buruk.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2024