Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meluncurkan Indonesia’s Sustainable Development Goals/SDGs Center Network (ISCN).

“Pembentukan Indonesia SDGs Center Network akan memperkuat kolaborasi dan peran SDGs Center seluruh Indonesia melalui pertukaran pengetahuan, pengalaman, inovasi, dan lainnya yang diharapkan semua dapat membantu Indonesia mempercepat pencapaian target-target SDGs,” ujar Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati dalam acara SDGs Center Conference 2024 yang dipantau secara virtual, Jakarta, Rabu.

Peluncuran tersebut diresmikan secara langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Sejak 30 Mei 2024, Bappenas telah menyelenggarakan forum komunikasi yang mempertemukan para pengurus, termasuk pimpinan SDGs Center dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, mendiskusikan upaya memperkuat jaringan antar SDGs Center melalui ISCN.

Dalam pertemuan tersebut, sudah dipilih jajaran pengurus ISCN yang terdiri dari Presiden ISCN Bayu Arie Fianto, Ph.D. dari Universitas Airlangga, Wakil Presiden 1 Profesor Suzy dari Universitas Padjadjaran, Wakil Presiden 2 Drs Muhammad Yusri Zamhuri dari Universitas Hasanuddin, dan Sekretaris Jenderal Dr Edi Ariyanto dari Universitas Andalas.

Jajaran pengurus itu akan memimpin enam Head of Region (HoR), mulai dari HoR Sumatera, HoR Jawa 1, HoR Jawa 2, HoR Sulampua (Sulawesi-Maluku-Papua), HoR Bali-Nusa Tenggara (Nusra), dan HoR Kalimantan.

Artinya, selain menjadi wadah untuk pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya, ISCN juga berperan untuk mengkoordinasikan antar SDGs Center di berbagai perguruan tinggi, sarana kolaborasi para pemangku kepentingan, serta menjadi fasilitator pelaksanaan SDGs di setiap daerah (terlokalisasi/localized).

Hingga saat ini, sudah terdapat 51 SDGs Center yang telah dibentuk oleh berbagai universitas di Indonesia.

“Di tiap perguruan tinggi yang setelah ada SDGs Center-nya, sudah mengembangkan berbagai kegiatan yang memfungsikannya sebagai hub (pusat) untuk pelaksanaan SDGs di daerah masing-masing,” ungkap Vivi.

Per tahun 2023, target pencapaian SDGs di tanah air sebesar 62 persen dari 224 indikator. Secara rinci, 138 indikator telah tercapai, 55 indikator perlu perhatian khusus, dan 14 persen atau 31 indikator menunjukkan tren membaik atau akan tercapai.

Sebagai Koordinator Pelaksana SDGs Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas terus mendorong dan mengajak seluruh pihak berkolaborasi lebih erat, terutama di tingkat lokal, guna mengakselerasi pencapaian target SDGs 2030.

“Kita tahu semua bahwa mulai tahun 2020, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mendorong dilakukannya localizing SDGs. Kemarin sempat tertunda karena COVID-19, dan hari ini the remaining time (waktu yang tersisa) itu hanya 6 tahun (menuju tahun 2030), dan Indonesia tidak hanya satu titik. Jadi, tentunya keberagaman inovasi, solusi, untuk keberagaman masalah yang kian kompleks, bisa kita segera temukan dan pecahkan, sehingga target pencapaian Agenda 2030 bisa kita laksanakan dan capai secara tepat waktu,” kata dia.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Evi Ratnawati
COPYRIGHT © ANTARA 2024