"Kemenparekraf menginisiasi program FIFTY untuk memberikan mentoring dan pendampingan business matching bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif agar lebih mudah mengakses pembiayaan teknologi finansial yang telah berizin dari OJK," kata Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Anggara Hayun Anujuprana sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian pada Rabu.
FIFTY Roadshow 2024 yang dilaksanakan di Bali pada Selasa (11/6) diharapkan dapat membantu para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif memanfaatkan fasilitas pembiayaan Peer-to-Peer Lending atau P2P Lending maupun Securities Crowdfunding dari penyedia pembiayaan yang telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pembicara yang hadir dalam acara itu meliputi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, CEO dan pendiri Wahyoo Ventures Peter Shearer, CEO dan pendiri FundEx M. Agung Wibowo, Impact and ESG Manager Koinworks Arinal Haq Haqo, salah satu pendiri dan CEO Olsera Novendy Chen, Direktur Utama MBN Consulting Rafika Rahim, dan Partner Manager Mekari Jurnal Sekar Astari.
Mereka antara lain menyampaikan kiat-kiat mengakses pembiayaan teknologi finansial yang telah berizin untuk mendukung pengembangan usaha.
FIFTY Roadshow diadakan karena menurut data kementerian sebagian besar kegiatan usaha di Indonesia tergolong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang jumlah pelaku usahanya sampai 64,2 juta orang.
Pelaku UMKM umumnya menghadapi kendala dalam mengakses permodalan, 71 persen di antaranya masih mengandalkan modal sendiri.
Sementara itu, perusahaan teknologi finansial sudah bertumbuh di dalam negeri. Berdasarkan data OJK per 31 Mei 2024 sudah ada 100 platform P2P Lending yang telah berizin dan 17 platform Equity/Securities Crowdfunding berjumlah 17 Platform.
Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan FIFTY Roadshow 2024 bekerja sama dengan perusahaan teknologi finansial berizin OJK seperti Bizhare.id, LBS Urun Dana, FundEx, Koinworks, dan ALAMI untuk memberikan edukasi pada pelaku UMKM parekraf agar dapat memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang tersedia.
Ketua Pokja Pembiayaan Teknologi Finansial Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indriani Laratu mengatakan bahwa sekitar 70 pelaku usaha parekraf yang dikurasi dari total 194 pendaftar menghadiri acara itu.
"Kegiatan ini turut melibatkan beberapa platform yang telah hadir, di antaranya Wahyoo Ventures, Olsera, Mekari Jurnal, dan Junior Chamber International (JCI) Indonesia untuk memberikan insight bagi pelaku Industri parekraf tentang strategi mendapatkan modal usaha serta pengembangan bisnis melalui digitalisasi," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf kenalkan program FIFTY untuk kembangkan usaha parekraf
Baca juga: Sandiaga: Investasi sektor parekraf kuartal I 2024 capai Rp11 triliun
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2024
