Jakarta (ANTARA) – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Kementerian BUMN menggelar Herb Euphoria Fest atau kompetisi racik jamu kekinian, guna mendukung pelestarian dan pengembangan budaya bangsa.

Beberapa waktu lalu, PNM melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) juga melaksanakan studi banding dan pelatihan pembuatan jamu tradisional olahan. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan jamu sebagai aset bangsa harus dilestarikan, dimanfaatkan, dan dikembangkan.

Lebih lanjut Arief mengatakan hal itu bisa dilakukan dengan melakukan komunikasi pengembangan jamu dalam perspektif sosial ekonomi untuk mendorong pemahaman dan promosi jamu menjadi produk yang kekinian. Selain itu, kompetisi racik jamu ini diharapkan dapat memicu semangat nasionalis yang tinggi dalam rangka menggali, memanfaatkan, dan mengembangkan jamu berbasis inovasi teknologi.

“Tanah air kita sangat kaya, di 26 provinsi di luar Pulau Jawa telah ditemukan 24.927 tumbuhan lokal berkhasiat obat dan 13.665 jenis ramuan tradisional. Tentu ini potensi pengembangan sosial dan ekonomi yang sangat tinggi,” ujar Arief.

Kompetisi ini akan dilaksanankan di Sarinah, Jakarta pada 22 Juni 2024 dan Living World Mall Bali pada 29 Juni 2024. Adapun syarat peserta adalah berusia 17-45 tahun, terbuka untuk siapa saja, dan memiliki pengetahuan dasar meracik jamu tradisional. Juara pertama akan mendapatkan hadiah senilai Rp 5 juta, juara kedua Rp 3 juta dan juara ketiga Rp 2 juta. Bagi yang sudah ikut di Jakarta tidak bisa ikut lomba di Bali.

Arief pun mengajak masyarakat untuk bangga dengan eksistensi jamu sebagai kekayaan budaya Indonesia.

"Mari kita jadikan jamu sebagai tuan rumah yang baik di negeri sendiri dan bahkan bisa menjadi tamu agung di negara lain," pungkasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024