Palu (ANTARA) -
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyampaikan bahwa program pembentukan Desa Tangguh terhadap Bencana (Destana) bernilai penting dalam meningkatkan kapasitas warga desa dalam menghadapi bencana.
 
"Melalui Destana, kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan komunitas hingga di level desa dalam menghadapi bencana semakin diperkuat, baik sebelum, saat, maupun sesudah terjadi bencana," kata Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Sorni Paskah Daeli.
 
Hal tersebut dia sampaikan saat memberikan sambutan sekaligus membuka Rapat Koordinasi Penyusunan Arah Kebijakan Pelaksanaan Undang-Undang Desa Tahun 2025–2045 Regional Sulawesi di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis.
 
Ia mengatakan pula bahwa dalam program Destana itu, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana di desa diposisikan sebagai pelaku utama. Mereka menjadi subjek yang berpartisipasi dalam mencegah, mengatasi, dan menanggulangi bencana.
 
"Jadi, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana di desa sebagai pelaku utama, sebagai subjek yang berpartisipasi dan bukan objek. Itu akan lebih berkelanjutan dan berdaya guna," kata dia.
 
Menurut Sorni, ketiadaan ketangguhan dalam diri masyarakat desa ketika mencegah ataupun menghadapi dan menanggulangi bencana menyebabkan banyak dampak negatif, seperti tingkat perekonomian desa yang menurun.
   
Ia mencontohkan, sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT Nugroho Setijo Nagoro, terdapat satu desa di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah yang sebelumnya berstatus mandiri menjadi desa berstatus tertinggal karena dilanda bencana.
 
Oleh karena itu, Sorni menekankan pentingnya desa mengikuti program Desa Tangguh terhadap Bencana.
 
"Memang bencana ini rawan. Dalam sekejap, bisa membuat orang miskin. Itu juga yang menjadi persoalan. Tadinya tidak miskin, lalu jadi miskin pada saat itu juga. Nah, makanya pemerintah mendorong setiap desa itu punya komunitas yang tanggap bencana. Itu yang tadi disampaikan Destana itu," ucap dia.

Baca juga: BPBD Jatim bentuk 70 Destana baru selama tahun 2024

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024