Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mendorong generasi muda di wilayahnya agar gemar membaca sejak dini untuk mewujudkan generasi yang kaya akan informasi, pengetahuan, dan karya.

Dalam mewujudkan generasi yang kaya literasi tersebut, Pemkot Jakarta Pusat  mengukuhkan duta baca dan bunda literasi dari delapan kecamatan.
 
"Kehadiran bunda literasi dan duta baca ini bertujuan untuk mengajak dan menggerakkan warga di setiap kecamatan untuk meningkatkan minat dan daya baca sekaligus menghasilkan ilmu pengetahuan," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Kamis.
 
Duta baca dan bunda literasi ini merupakan anggota dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan kelompok sasaran keluarga. Kegiatan yang menyasar dari keluarga ini diharapkan menjadi gerakan meningkatkan minat baca secara sosial di lingkungan masing-masing.
 
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma dalam pengukuhan duta baca dari delapan kecamatan se-Jakarta Pusat dan bunda literasi tingkat kota di Ruang Serbaguna Guna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024). ANTARA/Siti Nurhaliza
Menurut Dhany, bila sudah menjadi gerakan sosial yang masif, Pemkot Jakarta Pusat optimistis masyarakat mampu menyaring informasi dengan baik hingga tidak terpengaruh berbagai isu hoaks atau hasutan yang merugikan di media sosial.
 
Kemudian, Dhany menegaskan untuk memperoleh pengetahuan dengan membaca tidak hanya melalui media buku. Perkembangan zaman saat ini telah memungkinkan sumber informasi secara digital maupun audio visual.
 
Sehingga, peran duta baca dan bunda literasi ini menjadi upaya pemberdayaan dari pemerintah untuk menumbuhkan  potensi masyarakat. Sehingga, ke depannya pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator.
 
"Makanya kita perkuat peran duta baca dan literasi. Karena pemerintah yang efektif adalah pemerintahan yang sedikit memerintah," tegas Dhany.
 
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) Jakarta Pusat, Irwan Septinadi mengatakan pengukuhan ini merupakan implementasi Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.
 
Gerakan pembudayaan kegemaran membaca ini dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat. Gerakan ini nantinya diharapkan mempercepat terwujudnya masyarakat yang maju, adil, sejahtera, sesuai visi dan misi Kota Jakarta Pusat.
 
Menurut Irwan menghadapi tantangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang saat ini berkembang cepat, literasi juga harus mampu menyesuaikan dengan situasi yang berubah cepat. Karena itu perwujudan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tidak lagi hanya seputar menulis, membaca, berhitung, namun sudah meliputi seluruh lini kehidupan masyarakat.
Baca juga: Kepulauan Seribu targetkan perpustakaan wilayahnya berstandar nasional
Baca juga: Inovasi perpustakaan jadi upaya tingkatkan gemar membaca di Jakarta

 

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2024