Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengemukakan sejumlah negara di Afrika melihat Indonesia sebagai negara yang berhasil mengimplementasikan kebijakan nasional maupun diplomasi global, sehingga dianggap layak jadi percontohan di tataran negara berkembang.

"Yang penting bahwa Afrika ini sekarang melihat ke kita," kata Prabowo Subianto usai menghadiri rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis sore.

Hal tersebut diketahui Prabowo berdasarkan hasil kunjungan kerjanya ke konferensi tingkat tinggi (KTT) di Amman, Jordania, untuk membahas situasi di Jalur Gaza, Palestina, Selasa (11/6).

Dalam agenda tersebut, Prabowo bertemu dengan Presiden Republik Mozambik Felipe Nyusi dan Presiden Rwanda Paul Kagame.

"Mereka sangat melihat ke kita. Mereka lihat Indonesia ini sebagai suatu contoh keberhasilan negara yang berkembang, negara selatan," tuturnya.

Dua Kepala Negara tersebut, kata Prabowo, tertarik dengan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam merespons berbagai persoalan sosial.

Baca juga: RI siap kirim dokter untuk operasikan RS lapangan di Gaza

Baca juga: Indonesia siap menampung anak-anak Palestina yang alami trauma

Baca juga: Jokowi dan Prabowo makan sore bahas gencatan senjata-bantuan ke Gaza


"Langkah-langkah kita, keberanian kita untuk hilirisasi, dan keberpihakan kita untuk selalu bersama rakyat-rakyat yang sedang mengalami kesulitan di dunia ini, sangat menarik perhatian mereka," ujarnya.

Pada tataran diplomasi di KTT Jordania, kata Prabowo, Indonesia tampil dengan komitmen konkret merespons situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina.

"Saya kira di KTT ini, Indonesia yang paling konkret. Kita siap mengambil 1.000 pasien sebagai langkah awal, kita siap terima 1.000 anak-anak yang trauma untuk kita sekolahkan di Indonesia, tapi pada saatnya kita kembalikan. Langkah-langkah itu saya kira dihargai banyak negara," tuturnya.

Dikatakan Prabowo, praktik tersebut mendorong ketertarikan banyak negara, khususnya Rwanda dan Mozambik yang kini berniat mengadopsi kebijakan Pemerintah Indonesia.

"Jadi, mereka banyak mengundang saya, minta dukungan Indonesia, minta bantuan Indonesia, minta dididik di Indonesia," imbuhnya.

Pewarta: Andi Firdaus, Mentari Dwi Gayati
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2024