Maros, Sulsel (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengupayakan menghadirkan kereta api pengangkut truk logistik di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) guna mengefisienkan pengangkutan barang di daerah tersebut.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal di Maros, Sulsel, Kamis mengatakan pihaknya mengupayakan mengadakan kereta yang bakal mengangkut truk pengangkut barang dari pabrik menuju pelabuhan.

"Di sini, untuk angkutan barang, kami akan mencoba yang beda. Kami mengangkut dengan konsep rola, jadi barang itu turun dari pabrikannya langsung naik ke atas truk, dan truk yang mengangkut barang akan naik ke atas kereta api, lalu di bawa ke pelabuhan," katanya.

Risal menyampaikan konsep pengadaan kereta tersebut nantinya truk pengangkut barang akan diangkut oleh kereta menuju ke pelabuhan.

Setibanya di pelabuhan, truk tersebut ada yang membongkar barang tetapi ada pula yang bakal langsung naik ke kapal.

Kemudian, dari pelabuhannya juga akan mengisi barang ke truk untuk mendukung operasional pabrikan, seperti batu bara sebagai bahan bakar semen dan lainnya.

"Jadi, konsep rola itu truknya dalam kondisi full isi. Pergi bawa hasil produk dan pulang bawa bahan produk pabriknya baik itu batu bara dan lain-lain," jelas Risal.

Dia menyebutkan percontohan sistem rola akan membentang sejauh 108 kilometer dari Stasiun Ramang-Ramang hingga ke Garongkong. Pengadaan kereta pengangkut truk logistik tersebut ditargetkan selesai pada 2024.

"Percontohannya di Sulawesi Selatan sejauh 108 km dari Ramang-Ramang ke Garongkong. Ke depan, kalau ini lanjut, nanti dari Ramang-Ramang sampai ke Pelabuhan Baru, bisa itu ke depannya," jelasnya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal saat diwawancarai awak media di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (13/6/2024). ANTARA/Harianto
Lebih lanjut Risal menerangkan pihaknya akan menghadirkan 20 rangkaian kereta datar yang akan mengangkut 40 truk barang nantinya.

Menurutnya, dengan adanya konsep tersebut akan berdampak positif dalam sejumlah aspek seperti mencegah kemacetan, polusi udara, jalan rusak hingga pemutusan hubungan kerja bagi sopir truk di daerah tersebut.

Risal menambahkan konsep tersebut juga ditargetkan untuk mendukung mobilisasi logistik hasil pertanian masyarakat Sulawesi Selatan.

"Saat ini sudah terbentuk salah satu operator untuk angkutan barang, namanya Kereta Api Indonesia Timur. Secara inti, operator untuk itu sudah ada, sudah siap. Dan, konsep bagaimana rola itu sudah disiapkan, termasuk pembiayaan dan lain-lain. Angka masih didiskusikan B2B antara operator dan pemilik barang, berapa biayanya," katanya.

Baca juga: KAI resmikan perjalanan logistik menggunakan KA Barang Peti Kemas
Baca juga: PT Kereta Api Logistik siap perkuat logistik sektor kelautan perikanan
Baca juga: Jokowi jajal kereta api dari Maros ke Rammang-Rammang Sulsel


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024