Jakarta (ANTARA) -
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali mengentaskan kemiskinan melalui operasi katarak gratis guna memberikan kesempatan produktif kepada para pengidapnya yang sebelumnya mengalami kebutaan di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
 
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Kamis, pihaknya berharap para pengidap dapat kembali bekerja dan memiliki penghasilan usai memiliki penglihatan yang baik.
 
“Jika tidak mempunyai penghasilan, maka berpotensi menjadi miskin. Itu urusan Kementerian Sosial. Karena itu Kementerian Sosial mengantisipasi dan mencegah kebutaan melalui kegiatan operasi katarak, supaya masyarakat selalu sehat dan produktif,” kata Risma.
 
Ia juga mengingatkan operasi katarak bukanlah operasi besar sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Bukan hanya itu, operasi yang diinisiasi oleh pihaknya juga dilakukan oleh dokter-dokter spesialis yang sangat ahli di bidangnya.
 
Namun begitu, Risma tetap mengingatkan agar pasien tidak boleh mengangkat barang berat, membungkuk dan membasuh muka dengan air setelah menjalani operasi.
 
Lebih lanjut, ia menerangkan operasi katarak tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Kementerian Sosial pada Bakti Sosial yang diselenggarakan di Kalimantan Selatan.
 
Pihaknya menyebutkan sebanyak 320 orang telah mengikuti operasi katarak gratis itu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Abdul Aziz Barito Kuala.
 
Adapun seluruh peserta yang mengikuti operasi katarak, lanjutnya, sudah melalui berbagai tahapan skrining seperti skrining gula, tensi, kolesterol, dan biometrik.
 
Pada tahapan awal, pihaknya membuka pendaftaran dan terhimpun sebanyak 415 orang yang berasal dari berbagai kabupaten di Kalimantan Selatan. Setelah melakukan skrining kesehatan dan skrining biometrik, hanya 320 orang yang lolos untuk menjalani operasi katarak.
 
Sebagai informasi hingga saat ini Kementerian Sosial telah melakukan operasi katarak gratis terhadap 9.110 orang di berbagai daerah seperti Jawa Timur, Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh Utara.
 
Pada tahun 2022, sebanyak 724 orang menjalani operasi katarak, tahun 2023 sebanyak 6.012 orang, dan 2024 sebanyak 2.374 orang.
 
Pada pelaksanaan operasi katarak kali ini Kementerian Sosial menjalin kerja sama dengan Yayasan Himpunan Bersatu Teguh Erha Clinic, Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Pusat, Perdami Kalsel, dan tim Dokter RSUD H. Abdul Aziz.

Baca juga: Mensos Risma pasang instalasi air bersih cegah penularan kusta

Baca juga: Mensos gunakan sepeda motor tinjau penyaluran RST di Batola Kalsel

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024