Dili (ANTARA News) - Pertemuan trilateral antara Republik Indonesia (RI), Australia dan Timor Leste di ibukota Timor Leste, Dili, sejak Senin berlangsung aman, meski sempat ada kekhawatiran akibat kaburnya Mayor Alfredo Reinado bersama 56 penghuni lainnya dari penjara Becora. "Pertemuan trilateral ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Timor-Leste," kata Sekretaris II Bidang Politik, Penerangan dan Sosial-Budaya (Polpensosbud) KBRI Dili, Leroy Siagian, kepada ANTARA, di Dili, Selasa. Alfredo Reinado, pemimpin pemberontak yang pernah memimpin ratusan tentara yang membangkang akibat dipecat oleh Panglima Angkatan Bersenjata (FDTL) Brigjen Taur Matan Ruan, hari Rabu (30/8), bersama puluhan penghuni lainnya, kabur dari penjara Becora, Dili, ketika sedang dalam suasana kunjungan tamu. Leroy Siagian menjelaskan bahwa Menlu Hassan Wirajuda, Menlu Australia, Alexander Downer dan Perdana Menteri (PM) Timor Leste, Jose Ramos Horta serta Menlu Jose Luis Guterres, telah membahas sejumlah masalah. Pertemuan itu, katanya, merupakan forum untuk membicarakan masalah- masalah yang menjadi perhatian dan kepentingan ketiga negara, seperti masalah kejahatan transnasional dan terorisme, perdagangan dan kepariwisataan, transportasi, sistem peringatan dini bencana alam/tsunami, flu burung, penangkapan ikan secara ilegal dan perompakan, serta dialog antar agama/keyakinan. Selain itu, juga dibahas agenda pembicaraan yang menyangkut Timor-Leste antara lain perkembangan situasi keamanan di Timor-Leste, misi PBB yang baru (UNMIT) dan Pemilu di negeri itu 2007. Mengenai sambutan positif atas pertemuan itu, katanya, tercermin dari pernyataan Wakil Ketua Parlemen Nasional (PN) Jacob Fernandes mengatakan bahwa pertemuan tersebut memberi keuntungan bagi Timor-Leste sebagai negara baru, yang secara ekonomi lebih tergantung pada Indonesia dan dari segi keamanan tergantung pada Australia. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Juliao Mausiri, anggota PN dari Partai Demokrat dan Joao Goncalves, anggota PN dari Partai Sosial Demokrat. Usai pertemuan, katanya, Menlu Hassan Wirajuda juga berkesempatan mengadakan "courtesy call" kepada Presiden Xanana Gusmao di Istana Kepresidenan "Palacio da Cinzas". (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006